KORANJURI.COM – Pemprov Bali secara resmi menunda pelaksanaan UNBK SMK termasuk ‘merumahkan’ siswa dari sekolah selama 14 hari. Keputusan itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomer 7194 Tahun 2020.
Hari pertama pemberlakuan SE tersebut, sejumlah SMA/SMK/SLB dibawah Pemprov Bali tampak sepi. Namun, sejumlah guru dan kepala sekolah masih melakukan koordinasi internal menanggapi himbauan Gubernur Bali dalam status Bali yang ditetapkan Siaga Darurat covid-19.
Di SMA PGRI 2 Denpasar, suasana juga lengang. Protokol kesehatan terkait pencegahan virus corona betul-betul diterapkan. Alat pembersih sekali pakai, terlihat di meja pelayanan sekolah dan di depan ruang pertemuan sekolah.
Kepala sekolah dan para guru saat Koranjuri.com menyambangi, tengah melakukan koordinasi untuk menindaklanjuti surat edaran Gubernur.
Soal SE Gubernur, Kepala SMA PGRI 2 Denpasar Komang Artha mengatakan, pihaknya memandang, langkah pencegahan saat ini dilakukan untuk keamanan masyarakat. Yang perlu diingat menurutnya, Bali adalah garda terdepan bagi orang asing yang masuk Indonesia.
Karena posisinya sebagai destinasi wisata internasional, SE Gubernur tentang pencegahan covid-19 di lingkungan Pemprov Bali, imported case harus ditangani lebih dini.
“Kalau kita berpikir secara individu, ya (SE Gubernur) memang agak sulit. Tapi kita melihat apa yang menjadi tujuan dikeluarkan himbauan ini, dan dampaknya untuk keseluruhan masyarakat Bali,” kata Komang Arta, Senin, 16 Maret 2020.
Sebagai gantinya, sesuai isi surat edaran Gubernur Bali, pihaknya menyiapkan model pembelajaran pengganti melalui sistem daring.
Dalam waktu yang cukup mendesak, sekolah berusaha membuat sistem baru pembelajaran. Di SMA PGRI 2 Denpasar sendiri, kata Komang Arta, pihaknya juga meminta para guru memberikan laporan secara intensif terkait belajar daring tersebut.
“Saya minta, guru-guru melaporkan hasil kegiatan daring itu setiap hari melalui grup WA,” jelasnya.
Sementara, di tempat terpisah, Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan, pembelajaran daring itu bagian dari upaya pencegahan.
“Saya kira ini akan mengurangi resiko masyarakat yang berpotensi membawa virus corona,” kata Gubernur di Jaya Sabha, Senin, 16 Maret 2020. (Way)





