KORANJURI.COM – Ketidakhadiran Jenderal Listyo Sigit Prabowo, saat menyambut kedatangan Presiden di Bandara Ngurah Rai Bali pada Sabtu (13/9/2025), jadi sinyal kuat akan adanya pencopotan jabatan Kapolri.
Presiden Prabowo sebelumnya melakukan kunjungan kerja ke Qatar dan Uni Emirat Arab. Presiden dan rombongan tidak langsung kembali ke Jakarta tapi mampir ke Bali untuk meninjau korban banjir di kawasan Pasar Badung, Jalan Gajah Mada, Denpasar.
Dalam penyambutan di Apron 5 Bandara I Gusti Ngurah Rai, hanya terlihat Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Gubernur Bali Wayan Koster, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya. Termasuk, Kepala BPNB Suharyanto, Kepala Kejati Bali I Ketut Sumedana dan Ketua DPD Gerindra Bali.
Berita Lain
Pasca Pecah Demo Rusuh di Jakarta, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan Orang Hilang
Sosok Kapolri biasanya tak pernah absen mengikuti penyambutan kedatangan Presiden usai menjalani kunjungan kerja di berbagai daerah dan dunia internasional.
Spekulasi pencopotan Kapolri sebelumnya sudah dibantah oleh pimpinan DPR RI. Wakil Ketua DPR dan juga Ketua Harian umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membantah kabar tersebut. Dirinya mengaku belum menerima surpres penggantian Kapolri.
Namun, sejak Jumat 12 september 2025, sejumlah media mengabarkan bahwa Presiden Prabowo sudah mengirim surat ke DPR dan mengajukan dua nama calon Kapolri baru pengganti Listyo Sigit.
Disebut pula, dua calon Kapolri baru juga sudah diajukan berpangkat jenderal bintang tiga.
“Belum menerima surat dari Presiden untuk pergantian Kapolri, Presiden harus mengajukan nama ke pimpinan DPR dan setelah itu calon kapolri akan menjalani fit and proper test di Komisi tiga DPR,” kata Dasco.
Isu yang mendesak pelengseran Kapolri sebelumnya banyak disuarakan berbagai kalangan. Publik meminta Kapolri dicopot pasca pecahnya huru hara demonstrasi massa.
Kemudian, berlanjut dengan tewasnya driver ojek online Affan Kurniawan yang dilindas kendaraan barakuda milik Brimob Polda Metro Jaya.
Di beberapa daerah, demonstrasi juga merenggut nyawa pengunjuk rasa di Yogya dan Semarang. Tokoh lintas agama yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa juga meminta Reformasi Polri saat bertemu presiden Kamis lalu.
Kapolri Listyo Sigit sendiri sempat merespons desakan masyarakat dengan menyatakan, sebagai prajurit siap setiap saat kalau presiden akan mencopotnya.
Dari Ajudan Jokowi Jadi Kapolri
Listyo pernah menjadi ajudan Jokowi. Kemudian dilantik sebagai Kapolri pada bulan Januari tahun 2021. Dia menggantikan Idham Aziz lulusan Akpol 1991.
Listyo Sigit melompati 4 angkatan diatasnya. Karena saat itu, ada 12 Komisaris Jenderal lulusan Akpol 1987, 1988, 1989 dan 1990. Termasuk, Dedy Prasetyo lulusan Akpol 1990, yang pada waktu itu masih bintang dua.
Hal yang sama juga pernah terjadi pada eks Kapolri Tito Karnavian yang beberapa letting diatasnya di era pemerintahan Jokowi.
Listyo Sigit saat dilantik menjadi Kapolri saat dilantik usianya 52 tahun, kelahiran Ambon 1969. Dia baru akan pensiun pada 6 mei 2027.
Sampai saat, Listyo Sigit telah mengemban jabatan sebagai Kapolri selama 4,5 tahun. Jabatan yang ukurannya cukup lama untuk seorang Kapolri. Jika benar-benar dicopot Listyo Sigit masih menjadi perwira tinggi (Pati) Polri bintang 4 aktif. (Thalib/Way)





