KORANJURI.COM – Grafik positif covid-19 di Bali menunjukkan kenaikan yang signifikan. Data terakhir yang terupdate pada Kamis (9/4/2020) ada penambahan 14 orang dengan 12 diantaranya imported case dari orang yang pernah bepergian ke luar negeri.
Dalam kondisi Bali seperti sekarang, anggota DPR RI Nyoman Parta mengatakan, pemerintah harus fokus melakukan pencegahan dari para pekerja migran ABK. Mereka rentan terpapar.
“Bukan untuk mendiskriminasi mereka yang sudah berjuang untuk kehidupan yang layak, tetapi pemerintah harus melakukan pelayanan dan pencegahan dengan benar sesuai protap yang ada,” ujarnya.
“Makin hari makin bertambah, sudah jelas pencetusnya adalah adik-adik kita yang tertular di luar negeri, yang di PHK paksa. Update terakhir membeludak 12 orang itu semua pekerja migran, faktanya demikian,” tambahnya.
Parta mengapresiasi Satgas yang telah bekerja dengan baik. Namun, mereka harus mengevaluasi fokus pencegahannya. Pekerja migran harus diperlakukan dengan baik sejak datang, maupun di tempat karantina.
Masyarakat juga harus mendapatkan edukasi terkait penyebaran virus ini. Jangan sampai pekerja migran kita didiskriminasi di masyarakat.
“Tidak benar juga itu didiskriminasi, tidak diajak ngomong, dijauhkan, nanti malah mereka sembunyikan sakitnya, itu malah lebih bahaya,” ujarnya.
Nyoman Parta ditemui saat membagikan sembako untuk para petugas kebersihan di Banjar Pinda, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh Gianyar pada pada Jumat (10/4/2020).
“Sering kali ketika saya lewat, saya melihat para petugas kebersihan bekerja sangat giat ditengah wabah corona. Sementara pejabat termasuk saya sendiri bisa bekerja di rumah, lewat rapat online dan bisa berkumpul bersama keluarga,” kata anggota DPR RI I Nyoman Parta, Jumat, 10 April 2020.
Dirinya membagikan 350 paket sembako kepada para petugas kebersihan yang bertugas di pagi hari. Biaya dari pembelian paket sembako ini murni dari kantong pribadinya.
Namun pemberian paket sembako ini hanya kepada petugas kebersihan yang dikelola oleh Desa Adat dan Dinas saja. Sedangkan untuk swasta belum diberikan karena belum adanya data.
“Ini dibagikan untuk semua petugas kebersihan di Gianyar, biaya dari saya pribadi,” ujarnya. (ning)