KORANJURI.COM – Data sementara korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Badung, masih satu orang. Namun, tiga orang dilaporkan hilang.
Bupati Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa mengatakan, dirinya memastikan akan ke lokasi tempat keluarga yang dinyatakan hilang. Adi Arnawa ingin memastikan kondisi terakhir tiga korban tersebut sebelum hilang kontak.
“Saya akan ke lokasi untuk cek ke masyarakat bagaimana kondisi terakhir yang bersangkutan. Mudah-mudahan selamat apapun nanti hasilnya kami pemerintah akan hadir di sana,” kata Adi Arnawa di Denpasar, Kamis, 11 September 2025.
Dari perhitungan yang dilakukan, kerugian materiil akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten pariwisata itu mencapai Rp15 miliar. Terutama, fasilitas publik seperti tempat ibadah dan kerusakan konstruksi jalan.
Adi Arnawa mengatakan, saat ini seluruh tim sudah bergerak melakukan normalisasi dan pembersihan. BPBD Kabupaten Badung masih melakukan identifikasi terhadap korban dan dampak yang ditimbulkan.
“Untuk bantuan, saya akan coba koordinasi dengan Kadis Sosial,” ujarnya.
Informasi orang hilang di Kabupaten Badung pada 10 September 2025 telah tersebar melalui berbagai kanal. Ketiganya berasal dari satu pemukiman di Perumahan Permata Residence, Mengwitani, Kabupaten Badung.
Mereka masing-masing, Riviere Timothy George Wicaksono Boelan (23/Laki-laki), Rio Hatnar Boelan (56/laki-laki) dan Bewi Ratnawati Soenarjo (57/perempuan). (Way)