KORANJURI.COM – Pemprov Bali memberikan dukungan kepada Pemkot Denpasar dalam upaya memperkuat percepatan penanganan covid-19. Langkah itu dinyatakan dengan menggelontorkan bantuan khusus sebesar Rp 10 milyar.
“Saya minta bantuan ini agar dimanfaatkan untuk berbagai program percepatan penanganan covid-19, termasuk dialokasikan Rp 50 juta untuk masing-masing Desa Adat, Desa, dan Kelurahan,” jelas Koster, Jumat, 12 Juni 2020.
Gubernur mengumpulkan dan memberi arahan kepada Bandesa Adat, Kepala Desa, dan Lurah se-Kota Denpasar di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Jumat pagi (12/6/2020).
Ditambahkan, alokasi anggaran Rp 50 juta itu untuk memperkuat operasional Satgas Gotong Royong Desa Adat dan Relawan di tingkat Desa dan Kelurahan.
Koster menyatakan sudah membentuk tim kecil untuk memetakan perkembangan covid-19 di Kota Denpasar berbasis wilayah Desa Adat/Desa/Kelurahan, termasuk langkah-langkah inovasi yang harus segera dilaksanakan.
Pemprov Bali juga memastikan akan memenuhi kebutuhan rapid test kit dan memprioritaskan pelayanan Uji Swab berbasis PCR yang diperlukan oleh Kota Denpasar.
Gubernur juga menugaskan Sekda selaku Ketua Harian Gugus Tugas Provinsi dalam melakukan pendampingan Gugus Tugas Kota Denpasar dalam upaya percepatan penanganan covid-19.
Sementara, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra yang dikonfirmasi terkait pencairan bantuan tersebut, memastikan segera direalisasi.
“Saya pastikan bantuan ini minggu depan cair,” ujarnya.
Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas dukungan, arahan, kerjasama, dan bantuan yang diberikan oleh Gubernur.
“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya dan berterima kasih atas perhatian dan dukungan Bapak Gubernur dalam percepatan penanganan covid-19 di Kota Denpasar,” kata Jaya Negara.
Seperti diketahui, dalam beberapa hari terakhir, jumlah kasus positif covid-19 di Denpasar terus meningkat dan didominasi penularan lokal.
Pada 11 Juni 2020, tercatat jumlah total kasus positif di Denpasar mencapai 171 orang. Dari jumlah itu, 115 orang diantaranya merupakan transmisi lokal. Sedangkan PMI/ABK 39 orang, dan luar daerah 17 orang. (Way/*)