KORANJURI.COM – Munculnya pemberitaan adanya dugaan pungli dengan dalih sumbangan sekolah di sebuah media online dan tersebar di masyarakat, mendapat bantahan keras dari Komite Sekolah SMAN 7 Purworejo.
Melalui Sekertaris Komite, Sumarno, dijelaskan bahwa yang dimaksudkan dalam pemberitaan tersebut bukanlah pungli. Tapi sumbangan sekolah dari para wali siswa yang diberikan dengan sukarela, tidak mengikat, tidak wajib, dan tanpa paksaan sama sekali.
“Besarannya pun bervariasi, sesuai kemampuan. Yang tidak memberi juga banyak. Sekali lagi, tak ada pungli di sekolah kami,” tegas Sumarno, Rabu (27/07/2022).
Hal itu dibuktikan oleh Sumarno, dengan menunjukkan salah satu surat pernyataan kesanggupan akan pemberian sumbangan tersebut, yang dibuat oleh wali siswa sendiri.
Adanya sumbangan sekolah sukarela tersebut, kata Sumarno, terjadi pada tahun 2021 lalu. Sumbangan tersebut dipergunakan untuk kemajuan sekolah baik fisik maupun non fisik, terutama untuk kegiatan siswa yang tidak teranggarkan, misal lomba yang bersifat insidental.
Namun setelah dari Dinas Pendidikan Propinsi Jateng mengeluarkan himbauan untuk tidak menarik pungutan atau iuran dari siswa, sejak Maret 2022, pihak sekolah tidak menerima sumbangan.
Dewi, salah satu wali siswa kelas XII warga Siligundi menegaskan, bahwa sumbangan sekolah di tahun 2021 tersebut tanpa paksaan dan dilakukan secara sukarela. Menurutnya terlalu berlebihan jika hal tersebut disebut pungli.
“Kalau tidak dari kami, dari mana lagi. Anggaran dari pemerintah terbatas, sementara kami menginginkan anak-anak maju/berprestasi di bidangnya masing-masing. Ini murni kesadaran kami,” tandas Dewi.
Meski dari Pemerintah Daerah melarang melakukan pungutan atau tarikan, kata Dewi, dari wali siswa tetap saja yang berniat memberikan sumbangan ke sekolah secara sukarela. Namun pihak sekolah tetap tidak mau menerima.
“Meski dengan anggaran yang secukupnya kami tetap berupaya untuk merawat dan meningkatkan tradisi berprestasi di SMAN 7 Purworejo. Ķami akan berusaha mewujudkan tagline kami Seribu Siswa Seribu Prestasi,” jelas Niken Wahyuni, M.Pd, saat mendampingi Sumarno dan Dewi.
Diungkapkan, selama 1 tahun pelajaran dari Juli 2021 hingga Juni 2022, ada 64 prestasi yang diraih siswa-siswi SMAN 7 Purworejo yang mengikuti berbagai macam perlombaan atau kejuaraan yang bersifat lokal, nasional, maupun internasional.
Prestasi-prestasi ini, ujar Niken, antara lain, meraih beberapa juara 1, 2, 3 untuk berbagai mapel dalam Kompetisi Sains Nasional, Karya Terbaik 2 tingkat Nasional dalam Work Submission Content Writing Class ISYF Coaching Class V.2 2021, juara umum 1 dalam CJ Scout Fest 2021, juara 1 kelas A putra Kejuaraan Pencak Silat Nurursalaf Cup 2021, juara 2 WBC 3×3 Fun Game se Jateng-DIY, juara favorit 2 Film Fiksi Lawet Muda Film Festival 2021 tingkat Jateng-DIY.
Di tahun 2022, meraih juara 1, 2 dan 3 dalam Popda Kabupaten dalam beberapa cabor, juara 3 Lomba Essay Invitasi PMR Se Bakorwil Kedu, meraih juara 1, 2, 3 dalam Turnamen Pencak Silat Irama FM Cup di berbagai kelas, juara 2 Tari Eduship Challenge tingkat nasional, juara 3 Olimpiade Sejarah Nasional OSEAN 2021 UNS, juara 2 Histrory Week 2021 UGM, juara 1 konten Pertolongan Pertama PMR Wira tingkat nasional di UNS, meraih juara 1, 2 dalam Lomba Invitasi PMR cabang Lomba Kreasi Film pendek se Bakorwil Kedu.
24 besar tingkat nasional dalam Turnamen Mobile Legends antar SMA/SMK sederajat SE Indonesia BNI King of School National Championship 2021, Medali emas tingkat nasional dalam Lorem Science Olympiad bidang Biologi oleh Magna Competition, Medali Honorable Mention Matematika Divya Competition 2.0 tingkat SMA sederajat se Indonesia.
Meraih Juara 1, 2, 3 dalam LCTTP VII 2022 se Bakorwil Kedu untuk mata lomba video yel-yel Pramuka, Tari Nusantara dan Lomba Cerdas Cermat, juara favorit dalam Lomba film pendek di Hari Anti Korupsi 2021 Jateng, juara 2 nasional dalam Lomba Video Pendek Pesan Moderasi Beragama Kementrian Agama.RI tahun 2021, Hadiah Sagu Hati dalam Sayembara penulisan Cerpen Berunsur Sains Peringkat Antar Bangsa 2021 Dewan Bahasa dan Pustaka sekolah Seri Puteri, Cyberjaya, Bahagian Pengurusan sekolah Berasrama Penuh Kementrian Pendidikan Malaysia, dan terakhir meraih 2 medali emas dalam Liga Science Social Nasional.
“Meski anggaran sekolah terbatas, sekolah tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik, mendorong anak-anak untuk terus berprestasi,” pungkas Niken, sambil menambahkan di tahun 2022 ini, ada peningkatan jumlah siswa yang masuk ke Perguruan Tinggi melalui jalur UTBK dibanding tahun lalu yang sangat signifikan, dari 30 an menjadi 56. (Jon)
