Alat Baru Cegah Deforestasi Hutan Dirilis di Bali

    


Launching High Carbon Stock (HCS) Approach di Hotel Le Meridien, Jimbaran. HCS Approach merupakan sebuah metodologi yang dapat membedakan antara area-area hutan yang perlu dilindungi dengan lahan-lahan yang memiliki kadar karbon dan keanekaragaman hayati yang rendah, sehingga dapat diolah - foto: Suyanto

KORANJURI.COM – High Carbon Stock (HCS) Approach Toolkit merupakan sebuah terobosan bagi berbagai perusahaan, masyarakat, institusi dan praktisi teknis. HCS memiliki komitmen bersama untuk melindungi hutan alam sekunder yang tengah mengalami regenerasi dalam menyediakan cadangan karbon penting, habitat bagi keanekaragaman hayati dan mata pencaharian bagi masyarakat lokal.

Teknologi HCS dirilis oleh koalisi antara industri dan Organisasi Non-Pemerintah (LSM) di Hotel Le Meridien, Jimbaran, Rabu, 3 April 2017.

Co-Chair dan High Carbon Stock (HCS) Steering Group Grant Rosoman mengungkapkan, HCS Approach Toolkit merupakan metodologi yang memberikan panduan teknis untuk mengidentifikasi dan melindungi hutan alam tropis.

“Selama dua tahun, para pemangku kepentingan telah menyatukan berbagai upaya untuk menyepakati satu-satunya pendekatan global untuk menerapkan praktek ‘Non-Deforestasi,” jelas Grant Rosoman.

Menurut Rosoman, Metodologi yang dihasilkan telah memperluas persyaratan sosialnya, pengenalan dan penerapan terhadap data cadangan karbon,yang mencakup teknologi baru. Termasuk penggunaan LiDAR untuk mengoptimalisasi konservasi dan hasil produksi serta dapat diadaptasi bagi petani-petani kecil.

Toolkit baru ini juga menyajikan penyempurnaan, penambahan dan perubahan-perubahan penting pada metodologinya sebagai hasil dari ‘Kesepakatan Konvergensi’ antara HCS Approach dan HCS Study, pada November 2016 lalu.

HCS Approach Steering Group, sebuah organisasi keanggotaan yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan yang mengatur HCS Approach.

“Dengan telah dilengkapinya HCS Approach Toolkit Versi 2.0, HCS Steering Group saat ini dapat fokus pada uji coba metodologinya, agar dapat disesuaikan bagi para petani kecil, serta memperkuat persyaratan sosial yang dikembangkan sebagai bagian dari proses konvergensi HCS,” jelas Grant Rosoman.
 
 
Yan