KORANJURI.COM – Sejarah baru tercipta dalam dunia olahraga Bali. Untuk pertama kalinya, cabang olahraga (cabor) esport resmi dipertandingkan dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XVI Tahun 2025 yang digelar di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung.
Pertandingan akan berlangsung selama tiga hari, mulai 12 hingga 14 September 2025, dengan antusiasme tinggi dari para atlet dan pecinta gim digital.
Pembukaan cabor esport ini secara simbolis dilakukan oleh Bupati Badung Wayan Adi Arnawa, yang diwakili Staf Ahli Setda Badung Anak Agung Ngurah Raka Sukadana menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan esport dalam Porprov kali ini, yang menurutnya menjadi langkah maju dalam menghadirkan olahraga masa depan di tengah kemajuan teknologi.
“Ajang pertandingan esport ini, saya harapkan akan mampu melahirkan atlet-atlet berprestasi, yang nantinya bisa tampil dan bersaing di tingkat nasional bahkan internasional,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa selain menjadi ajang kompetisi, kejuaraan ini menjadi sarana pemersatu atlet-atlet dari berbagai kabupaten/kota di Pulau Dewata.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Cabor Esport Porprov 2025, Komang Suparta, M.IKom, dalam laporannya menyampaikan bahwa kejuaraan ini diikuti oleh 175 atlet dari tujuh kabupaten/kota di Bali, yakni Kabupaten Badung, Buleleng, Jembrana, Tabanan, Gianyar, Klungkung, dan Kota Denpasar.
“Para peserta akan memperebutkan 75 medali dari lima nomor pertandingan, yaitu PUBG Mobile, Mobile Legends, Free Fire, E-Football, dan gim lokal karya anak bangsa, Lokapala,” kata Komang Suparta menjelaskan.
Dia juga menjelaskan bahwa pertandingan dibagi ke dalam dua fase, yakni babak penyisihan yang dilangsungkan pada hari pertama dan kedua, serta babak final dan penyerahan medali yang akan digelar pada hari ketiga, Minggu, 14 September 2025.
Ditambahkannya, kehadiran esport di Porprov Bali bukan hanya sebagai bentuk pengakuan atas popularitas gim digital, tetapi juga sebagai bagian dari transformasi olahraga menuju era digitalisasi.
“Esport bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk kompetisi yang membutuhkan strategi, refleks cepat, kekompakan tim, dan mental juara. Ini adalah olahraga masa kini dan masa depan,” ujar Komang Suparta.
Sebagai cabor yang baru pertama kali dipertandingkan dalam Porprov Bali, antusiasme masyarakat dan peserta sangat tinggi. Seluruh pertandingan digelar dengan standar kompetisi nasional dan disaksikan langsung oleh penonton serta disiarkan secara daring untuk menjangkau khalayak yang lebih luas.
Dengan hadirnya esport dalam Porprov Bali XVI, diharapkan mampu mencetak sejarah baru dan menjadi awal dari perjalanan panjang Bali dalam kancah esport nasional dan internasional, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk menekuni dunia gim kompetitif secara positif dan profesional. (Yan Daulaka)