KORANJURI.COM – 35 siswa SMK TKM Purworejo dari kelas X, mengikuti pelatihan PKS (Patroli Keamanan Sekolah) dari Satlantas Polres Purworejo. Pelatihan berlangsung selama tiga hari, dari Selasa (02/03/2021) hingga Kamis (04/03/2021).
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala SMK TKM Purworejo, Ki Gandung Ngadina, SPd, MPd, Selasa (02/03/2021). Pemberi materi pelatihan, lima anggota unit Dikyasa Satlantas Polres Purworejo.
“Tujuan dari pelatihan ini, meletakkan rasa disiplin siswa, memberikan pemahaman tentang peraturan dan undang-undang yang berkaitan dengan lalu lintas. Ini merupakan program rutin dalam rangka pengetahuan yang bisa diperoleh dari luar sekolah,” jelas Ki Gandung, Rabu (03/03/2021).
Dijelaskan pula, pelatihan PKS ini selalu diadakan rutin setahun sekali, untuk regenerasi. Karena regu PKS yang sebelumnya sudah naik ke kelas XI dan XII, jadi kurang efektif. Dalam hal ini, pihak sekolah bekerja sama dengan Satlantas Polres Purworejo.
Pada pelatihan PKS ini, kata Ki Gandung, lebih ditekankan pada penanaman sikap disiplin peraturan tata tertib lalulintas. Selama pelatihan, menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditentukan.
“PKS merupakan kegiatan ekstra kurikuler yang sangat dibanggakan selain Pramuka,” ujar Ki Gandung.
Dengan adanya pelatihan ini, kata Ki Gandung, kedepannya dia akan berupaya melaksanakan kegiatan MoU dengan Kapolres dalam rangka penanaman pengertian tentang berlalu lintas dan sebagainya yang berkaitan dengan itu.
“Sehingga nanti jika sudah lulus, anak mempunyai bekal minimal sesuai dengan motto sekolah, Disiplin Pangkal Sukses,” kata Ki Gandung.
Ki Gandung berharap anak-anak mempunyai sikap disiplin yang tinggi, serta mempunyai wawasan kedepan yang luas. Dengan kegiatan pelatihan ini, bisa mendukung kesuksesan mereka kedepannya.
Terpisah, Aiptu Randi, salah satu personel dari unit Dikyasa Satlantas Polres Purworejo menjelaskan, materi yang diberikan selama pelatihan meliputi, teori mengenai tata cara berkendara lalulintas yang benar, sejarah PKS, serta penanganan pertama terhadap korban kecelakaan.
“Diteruskan dengan praktek 12 pengaturan arus lalulintas, dan praktek aplikasi di lapangan yang sebenarnya,” pungkas Randi. (Jon)
