Tiga Negara Bakal Adu Rasa Nasi Goreng di Ubud Food Festival

oleh
Ubud Food Festival (UFF) ke-10 mengangkat tema ‘Heritage’ – foto: Ist

KORANJURI.COM – Ubud Food Festival (UFF) Kembali digelar di Taman Kuliner, Ubud, pada 30 Mei hingga 1 Juni 2025. Tahun ke-10 UFF mengangkat tema ‘Heritage’ atau warisan budaya.

Tema tersebut sekaligus menggambarkan kuliner Indonesia yang bakal menjadi frontliner identitas hidangan klasik khas Nusantara. Tradisi meramban yang saat ini mulai tergerus juga dihidupkan lagi.

Meramban menjadi sebuah aktifitas dalam mendapatkan bahan baku makanan dengan cara memetik sayur-sayuran atau buah-buahan di pekarangan rumah.

Di luar itu, kuliner nasi goreng yang selama diketahui identik dengan Indonesia ternyata juga menjadi kuliner khas negara-negara di Kawasan Asia Tenggara. Uniknya, para chef maupun pemerhati kuliner klasik seperti nasi goreng ini, bakal membedah kekhasan cita rasa nasi goreng di beberapa negara di asia.

“Nanti aka nada sesi membedah keunikan nasi goreng yang selama ini kita tahu jadi kuliner khas Nusantara. Tapi ternyata di negara lain juga ada menu ini,” kata Manajer Festival Dwi Ermayanthi di Denpasar, Jumat (17/5/2025).

Menurut Erma, ada chef dari tiga negara yakni, Malaysia, Singapura dan Indonesia yang akan memasak nasi goreng. Keunikan dan cita rasa nasi goreng dari setiap negara itu akan dijadikan sesi diskusi.

“Kalau nasi goreng di tempat kita umumnya pakai kecap, bisa jadi di tempat lain bahan-bahan yang umum kita gunakan tidak disertakan sebagai bumbu. Nah, disitulah nanti akan ada sesi diskusi,” ujar Erma.

Selain mengeksplorasi kuliner klasik yang dimiliki Bali dan Nusantara, UFF ke-10 ini juga melibatkan para sommelier, barista hingga mixologist. Sejak tahun 2019, Ubud Food Festival mulai menaruh perhatian pada dunia bartender.

Mixologist asal Bali Bili Wirawan mengatakan dirinya bakal meramu koktail dengan bahan yang tak lazim digunakan oleh para mixologist. Koktail berbahan durian.

“Buah satu ini banyak dihindari karena karena koktail sendiri bukan beverages yang berasal dari Indonesia, tapi kita punya bahan-bahan buah-buahan yang mudah ditemukan di sekitar kita, contohnya duren ini,” kata Bili.

Meskipun, tak lazim Bili mengaku ingin menemukan hal yang baru terkait memperlakukan buah yang banyak ditemukan di Indonesia, bahkan di Bali itu.

“Umumnya strawberry, tapi buah itu tidak berasal dari Indonesia, yang kita manfaatkan di sini adalah bahan-bahan yang ada di sekitar kita,” jelas Bili. (Way)