KORANJURI.COM – Banjir yang melanda Bali September lalu merusak sejumlah fasilitas di RSUD Wangaya, Denpasar. Air yang meluap merusak gudang obat, ruang keuangan, genset dan sejumlah alat medis.
Hingga saat ini, RSUD Wangaya menjadi rujukan pelayanan medis dari 800.000 warga di Denpasar.
Untuk memulihkan fungsi rumah sakit di jantung kota Denpasar itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi mendapatkan estimasi biaya sebesar Rp20 miliar hingga Rp30 miliar.
“Kita memang sudah rencanakan untuk bantu Wangaya, harusnya sudah bisa didapat tahun ini,” kata Budi Sadikin di Denpasar, Jumat (25/10/2025).
Laporan dari manajemen RSUD Wangaya, kerugian akibat bencana tersebut diperkirakan mencapai Rp50 miliar. Mencakup, kerusakan alat kesehatan, infrastruktur gedung hingga sistem operasional pelayanan pasien.
“Alat kesehatan yang akan diberikan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Denpasar dan Bali,” kata Budi Gunadi.
Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster bertemu Menkes di Jakarta untuk menyampaikan permohonan bantuan alat kesehatan untuk RSUD Wangaya.
“Pemprov Bali berkomitmen memperkuat sistem kesehatan yang tangguh, termasuk membangun rumah sakit daerah yang lebih siap menghadapi bencana,” kata Koster.
Sementara, Direktur RSUD Wangaya dr. Anak Agung Made Widiasa mengatakan, pihaknya telah mengajukan kebutuhan alat kesehatan ke Kemenkes. 12 jenis alat baru yang diajukan itu akan segera dikirim untuk mendukung fasilitas kesehatan tingkat madya.
“Kami tetap berusaha menjaga pelayanan kesehatan meski mengalami kendala pada keterbatasan sarana pasca banjir,” Agung Made Widiasa. (Way/*)
