Nahas, 2 Bule Tewas Tertimbun Longsor saat Menginap di Vila Kawasan Jatiluwih, Tabanan

oleh
Kondisi vila yang tertimbun tanah longsor di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, Kamis, 14 Maret 2024 - foto: dok. Humas Polda Bali

KORANJURI.COM – 2 orang WNA tewas tertimbun longsor saat menginap di vila yang berada di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, Kamis, 14 Maret 2024.

Longsor terjadi pada pukul 06.00 WITA dan seketika menimbun vila Yeh Baat yang ditinggali kedua bule pria dan wanita itu.

Kedua korban masing-masing Angelina N alias Smith (48) asal Amerika Serikat pemegang visa permanent resident atau izin tinggal tetap di Indonesia. Kemudian korban laki-laki masih belum diketahui identitasnya yang disebut sebagai Mr. X.

“Kejadian itu dilaporkan pada Kamis, 14 Maret 2024 sekitar pukul 07.30 WITA atau sesaat setelah peristiwa yang menimpa kedua WNA,” kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan.

Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, pada Rabu, 13 Maret 2024, seorang saksi bernama Kadek Apong Wiratnyana melihat korban mondar-mandir di depan vila.

Jenasah dua WNA yang berhasil dievakuasi – foto: dok. Humas Polda Bali

Selanjutnya, korban terlihat masuk ke vila Yeh Baat sekitar pukul 20.00 WITA untuk menginap. Hanya saja, karena listrik padam, bule tersebut belum diregistrasi.

“Saksi Apong Wiratnyana menyarankan agar mengurungkan niat untuk menginap di vila tersebut. Pertimbangannya karena listrik masih padam hingga pukul 21.00 WITA,” jelas Kabid Humas Polda Bali.

Namun, korban bule yang belum diketahui identitasnya itu memaksa untuk tetap menginap di vila tersebut.

Pada pagi harinya, sekitar pukul 05.30 WITA, Nyoman Ayu Suratnasih, pemilik vila sempat menanyakan kepada Apong keadaan tamunya tersebut.

“Saksi Apong Wiratnyana menjawab tamunga masih tidur. Namun berselang tiga puluh menit kemudian saksi menelpon pemilik vila dan mengabarkan ada tanah longsor di vila tempat korban menginap,” jelas Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan.

Petugas kepolisian Polsek Penebel bersama masyarakat kemudian melakukan pencarian korban yang tertimbun longsoran tanah.

Setelah berhasil dievakuasi, kedua jenazah di bawa ke RSUP Prof Ngoerah, Sanglah, Denpasar.

Cuaca Ekstrem
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali menjelaskan, dalam sepekan terakhir cuaca ekstrim terjadi hampir di seluruh Bali.

“Tanah longsor di kawasan villa Yeh Baat disebabkan tanah labil dan tersumbatnya saluran sungai hingga menyebabkan dua orang WNA tertimbun longsor,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Bali I Made Rentin.

Prakiraan cuaca pada 13-15 Maret 2024 terdapat potensi dampak hujan ringan hingga sedang di seluruh Bali. Rentin menambahkan,
potensi curah hujan tinggi berpotensi menyebabkan longsor, banjir bandang, banjir dan genangan.

“Potensi bencana dapat terjadi di dataran rendah seperti perumahan maupun lahan pertanian, dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian atau perkebunan,” kata Made Rentin.

Analisis bibit siklon tropis 91S atau kisaran kecepatan 65 km/jam, 94S kisaran 37 km/jam dan 93P atau kisaran 37 km/jam di Samudra Hindia.

Dampak cuaca buruk mengakibatkan gelombang laut mencapai 1.25-2.5 meter di perairan sekitar Bali seperti, Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, Selat Lombok dan Laut Bali.

“Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” jelas Made Rentin. (Way)