KORANJURI.COM – I Kadek Mudarta menjabat Kepala Dinas Perhubungan secara definitif. Sebelumnya, Kadek Mudarta menjabat sebagai Kepala Bidang Keterpaduan Moda Dinas Perhubungan Provinsi Bali.
Dalam pelantikan di gedung Kertha Sabha, Denpasar, Gubernur Bali Wayan Koster meminta ketegasan dan keberanian kepada Kadis Perhubungan baru.
“Kadis Perhubungan merupakan jabatan strategis, butuh kemampuan berpikir komprehensif dalam menghadapi kompleksitas persoalan transportasi di Bali,” kata Koster Jumat (31/10/2025).
Gubernur minta penyelesaian administrasi program prioritas APBN dan APBD dan dilaksanakan tahun 2026. Program prioritas mencakup fasilitas parkir di kawasan Batur, pembangunan underpass, serta penataan kawasan di sekitar PKB.
Terkait pengaturan lalu lintas, dalam jangka pendek, Koster meminta ada skenario baru terutama di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita).
“Daerah Sarbagita adalah pusat aktivitas lokal dan wisatawan. Maka penanganannya tidak cukup hanya dengan pembangunan infrastruktur, tapi dibutuhkan manajemen transportasi yang cermat dan adaptif,” ujarnya.
Di sisi lain, Bali juga menghadapi masalah transportasi seperti ojek daring, transportasi wisata ilegal hingga pengemudi non-KTP Bali yang beroperasi tanpa izin resmi.
Penegakan aturan itu, kata Koster, harus dilakukan tegas dan konsisten. Mengingat sudah ada Peraturan Daerah yang mengatur tentang angkutan sewa khusus.
“Tolong pikirkan skemanya. Lakukan operasi gabungan antara Dinas Perhubungan, Satpol PP dan kalau perlu melibatkan kepolisian,” kata Gubernur.
Selain itu, sampai saat ini masih ditemukan sejumlah wisatawan asing yang berperilaku negatif di jalan raya. Mereka biasa mengendarai sepeda motor tanpa helem dan SIM.
“Kalau mereka tidak memiliki SIM internasional, ya harus ditindak, tidak boleh dibiarkan karena mencoreng wajah pariwisata Bali,” kata Koster. (Way)
