KORANJURI.COM – 11.808 akseptor di Bali ditargetkan terpenuhi untuk program KB serentak sejuta akseptor yang diluncurkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Peluncuran program nasional itu dipusatkan di Auditorium RS Bali Mandara oleh Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, Selasa, 4 Juni 2024.
Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan, pemerintah daerah mendukung program peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Karena peluncuran acaranya di Bali, kita harus berkomitmen untuk merealisasikan target yang diberikan untuk Bali, kalau bisa melampaui,” kata Dewa Indra.
BKKBN menargetkan 1.275.457 akseptor KB untuk seluruh wilayah Indonesia. Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo mengatakan, program KB berkaitan dengan target Indonesia mengejar angka human capital index (HCI).
HCI merupakan indikator yang dikeluarkan Bank Dunia untuk mengukur derajat modal SDM. Indikatornya ada tiga yaitu pengetahuan, keterampilan dan kesehatan.
Hasto berkeyakinan, indikator kesehatan SDM bisa ditingkatkan dengan pengaturan jarak kelahiran melalui program KB.
“Untuk melahirkan generasi unggul, jarak anak menjadi penting, jangan kurang dari tiga tahun. Ini salah satu upaya mencegah kelahiran stunting,” ujarnya.
Dirinya berharap dukungan dari elemen masyarakat dalam menyukseskan program KB ini. Termasuk keterlibatan dunia pendidikan meningkatkan kepesertaan akseptor KB di seluruh Indonesia.
Dalam launching KB serentak sejuta akseptor, BKKBN melakukan penandatanganan perrjasama dengan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI). (Way)
