KORANJURI.COM – Tiga mahasiswa ITB STIKOM Bali dilepas dalam program Kuliah Kerja di Jepang, Selasa, 30 September 2025. Mereka akan berada di Jepang selama tiga tahun untuk bekerja dan mengikuti perkuliahan jarak jauh.
Ketiga mahasiswa tersebut masing-masing, Marselina Somi Nutu bekerja di Nagoya, Aprianus Juventus Tauho bekerja di Saitama dan Claudya Monica Sifa Sareng bekerja di Shizouka. Ketiganya berasal dari Prodi Bisnis Digital.
Keberangkatan mereka ke negeri Matahari Terbit terjadwal pada 1 Oktober, 10 Oktober dan 25 Oktober 2025.
Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan mengatakan, kesempatan itu menjadi peluang bagi mahasiswa dapat mengikuti program yang menggandeng lembaga LPK Darma, LPK PMI Bali dan LPK Hoshi Gakuen Bali.
“Mereka ada yang bekerja di perhotelan dan pengolahan makanan, mereka akan magang selama tiga tahun, bisa nanti diperpanjang atau beralih menjadi pekerja,” kata Dadang Hermawan, Selasa, 30 September 2025.
Saat ini, ada 118 mahasiswa ITB STIKOM Bali sedang menjalani program kuliah kerja di Jepang. Jumlah itu belum dihitung dari mahasiswa program kuliah kerja yang telah menyelesaikan studinya dan kembali lagi ke kampus.
“Ada juga yang kembali lagi ke Jepang, tapi itu sudah bukan mahasiswa lagi tapi PMI yang pernah mengikuti program dari ITB STIKOM Bali,” ujarnya.
Marselina Somi Nutu atau akrab disapa Serli mengungkapkan kesiapan dirinya menjalani kehidupan di Jepang. Dia akan berkerja pada industri perhotelan di Nagoya, Jepang.
Ia memiliki harapan untuk membiayai adiknya melanjutkan sekolah dan jalan-jalan setelah berhasil menyelesaikan program kuliah kerja itu.
Serli mendapatkan gaji Rp18 juta per bulan dan Rp13 juta yang akan diterimanya secara bersih. Seneng sih, bisa terpilih berangkat ke Jepang,” kata Serli.
Sementara, PIC Program Kuliah Kerja di Jepang LPK Darma Rahman Sabon Nama, SE mengatakan, total ada 15 mahasiswa yang mengikuti program Kuliah Kerja di Jepang hingga 30 September 2025.
Rencana keberangkatan akan dilakukan secara bertahap dengan diawali tiga mahasiswa terlebih dulu.
“Ketiga mahasiswa ini pemegang visa magang, Marselina Somi Nutu akan berangkat besok (1/10/2025),” kata Rahman.
Sementara, kata Rahman, ada 27 orang yang saat ini menjalani karantina di berbagai lembaga pelatihan kerja. Mereka sudah lulus interview penempatan kerja dengan visa magang dan visa kerja. (Way)