KORANJURI.COM – Desa Awu-Awu di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jateng, merupakan Desa Wisata yang mengandalkan wisata religi makam Syech Abdul Jalal untuk menarik pengunjung.
Sebagai Desa Wisata, kini Awu-Awu terus berkembang. Untuk menarik kedatangan wisatawan datang ke desa ini, dari Pokdarwis Abadi Jaya menawarkan Paket Wisata ‘One Day Tour Awu-Awu Langit’.
Untuk menguji kesiapan Desa Awu-Awu dengan paket wisata tersebut, dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purworejo melakukan Uji Paket Wisata, Kamis (13/06/2024).
Tim uji paket wisata dari Dinporapar berisi kalangan akademisi, biro wisata, UMKM, desa wisata, GenPi, wartawan serta Paguyuban Bagus Roro dan internal Dinporapar.
Winarto, Kepala Desa Awu-Awu yang menyambut kedatangan tim di balai desa setempat berharap, dengan adanya paket uji wisata ini, keberadaan Desa Wisata Awu-Awu bisa lebih dikenal dan kedepannya lebih bisa diperhatikan dari Dinporapar.
“Andalan kita wisata religi. Dengan adanya paket wisata ini kita berharap selain religi, wisatawan atau pengunjung bisa menikmati indahnya alam desa dengan susur sungai dan edukasi UMKM,” ujar Winarto.
Erlingta, staf bidang Pemasaran Wisata, Sumberdaya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinporapar menjelaskan, uji paket wisata ini tujuannya untuk menguji kesiapan dari paket wisata yang ada atau ditawarkan di desa wisata, dalam hal ini Desa Awu-Awu.
“Harapannya setelah kita uji, kita evaluasi kurangnya apa, supaya nanti paket ini bisa layak dijual untuk wisatawan,” ungkap Erlingta.
Lantas, seperti apa sih keseruan dari paket wisata ‘One Day Tour Awu-Awu Langit’ ini?
Kedatangan tim dari Dinporapar disambut dengan performance gojek lesung, yang merupakan kesenian tradisional khas Desa Awu-Awu. Setelah rehat sejenak, dilanjutkan dengan wisata religi menuju makam Syeh Abdul Jalal dengan panduan guide.
Di makam waliyullah ini, ada petugas yang selalu standby. Dari petugas inilah, akan disampaikan sekilas tentang asal usul dan perjalanan hidup Syech Abdul Jalal, yang dilanjutkan dengan ritual mengirim doa ataupun ngalap berkah.
Menurut Tri Sutarti, Ketua Pokdarwis Abadi Jaya Desa Awu-Awu, usai wisata religi, dilanjutkan dengan wisata edukasi dengan mengunjungi UKM olahan dari jambu kristal yang dikelola KWT (Kelompok Wanita Tani) Sinar Putri. Disini wisatawan bisa menyaksikan langsung pengolahan dodol jambu kristal, grubi ubi jalar, emping mlinjo, manisan jambu kristal dan olahan lain khas Desa Awu-Awu.
“Alhamdulillah kemarin KWT Sinar Putri masuk 2 besar tingkat provinsi untuk lomba olahan makanan lokal,” ujar Tri, yang mendampingi tim saat uji paket wisata.
Usai wisata edukasi, tim dibawa menuju sungai Jali, tepatnya di Mbongos, untuk menikmati susur sungai menggunakan perahu menuju Pasir Puncu di muara sungai Jali sejauh kurang lebih 2 km.
Namun sebelumnya tim sempat singgah di Jembatan Pelangi di tengah perjalanan untuk Spot Foto. Jembatan Pelangi ini sendiri merupakan jembatan unik cabang tiga, satu-satunya di Indonesia. Disini wisatawan bisa foto-foto sepuasnya dengan spot-spot foto yang tersedia.
“Dengan paket wisata ‘One Day Tour Awu-Awu Langit’ kita bisa menikmati wisata religi, edukasi di UMKM dan wisata alam dengan susur sungai. Harga paket ini Rp 170 ribu perorang dengan fasilitas makan siang, snack 2 kali, kopi/teh, air mineral,” jelas Tri, didampingi Hery Surana, Ketua Desa Wisata Awu-Awu.
Hery menambahkan, berdasarkan SK bupati no: 160.18/764/2022, Awu-Awu ditetapkan menjadi Desa Wisata Rintisan, yang mengandalkan wisata religi makam Syech Abdul Jalal sebagai daya tarik.
Namun karena segmen dari wisata religi ini terbatas, meski pada hari-hari atau bulan-bulan tertentu sangat ramai pengunjung, akhirnya dilakukan pengembangan dengan menawarkan paket wisata ‘One Day Tour Awu-Awu Langit’.
“Harapan kami kedepannya bisa berkesinambungan, karena tujuan kami untuk kesejahteraan semua. Seandainya bisa berkesinambungan juga untuk memajukan desa dan perekonomian warga,” ujar Hery penuh harap.
Lantas, siapa sih Syech Abdul Jalal, yang jadi andalan wisata religi di Desa Awu-Awu?
Banyak versi terkait silsilah dan sejarah Syekh Abdul Jalal. Merangkum dari beberapa sumber yang diyakini sohih, ia menjelaskan bahwa Syech Abdul Jalal merupakan keluarga dalem dari Kerajaan Keraton Cirebon yang diutus mensyiarkan Islam di wilayah pesisir selatan Purworejo pada abad 17 lalu.
Sebelum ke Desa Awu-awu, Syekh Abdul Jalal diperintahkan untuk sowan mematangkan Ilmu dengan berguru kepada para wali di Demak, Kudus dan Muria. Selanjutnya dia dijodohkan dengan putri dari Kyai Santri Gunung Pring di Magelang bernama Nyi Roro Fatimah.
Setelah menikah beliau langsung diutus untuk pergi ke Awu-Awu Langit, Ngombol untuk mensyiarkan Islam bagi warga yang kala itu masih menganut keyakinan kejawen.
Di Desa Awu-Awu, selain wisata religi makam Syech Abdul Jalal juga terdapat makam Nyi Ageng Serang atau Nyi Bagelen yang merupakan istri dari Ki Tumenggung Awu-awu Langit. (Jon)
