KORANJURI.COM – Antusias peserta Dekranasda Bali Fashion Week (DBFW) 2025 membludak. Di hari keempat, 91 peraga busana menampilkan busana hasil karya desainer lokal. Sesi Pertama hari keempat digelar di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Selasa (4/11/2025) malam.
Ketua Harian Dekranasda Provinsi Bali Gusti Ngurah Wiryanata mengatakan, Dekranasda Kabupaten/Kota menampilkan karya terbaik berbasis kearifan lokal. Setiap daerah semestinya menampilkan sepuluh busana hasil karya desainer lokal.
“Tapi karena antusiasme yang tinggi, jumlah peserta melebihi rencana total ada 91 busana yang diperagakan,” kata Wiryanata.
Peserta DBFW diminta mengenakan kain tradisional khas daerah masing-masing. Menurutnya, hal itu sebagai bentuk pelestarian wastra lokal sekaligus mendorong geliat ekonomi kreatif di Bali.
Para peraga busana tidak hanya berasal dari kalangan model profesional, tapi juga dari Duta Endek Bali, Jegeg-Bagus, serta para pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten/kota.
Penampilan mereka menambah semangat dan kebanggaan tersendiri. Sekaligus, menjadi inspirasi masyarakat untuk terus mencintai produk lokal.
Ngurah Wiryanata mengatakan, kegiatan diinisiasi oleh Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Koster itu akan jadi agenda rutin tahunan. Dekranasda Bali Fashion Week akan dijadikan wadah kreativitas berkelanjutan bagi para pelaku mode, pengrajin dan desainer daerah.
“Dengan kerja sama yang baik, kami berharap kegiatan ini dapat berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Koster hadir menyaksikan bersama para ketua Dekranasda kabupaten/kota serta perangkat daerah terkait di lingkungan Pemprov Bali.
Dekranasda Bali Fashion Week 2025 Sesi Pertama digelar 1-7 November 2025 dengan mengusung tema ‘Wastra Hita Kara’. Tema itu bermakna keindahan dan keluhuran wastra yang tidak hanya sekadar tampilan visual. Tapi juga memiliki nilai serta manfaat bagi kehidupan masyarakat. (*)
