KORANJURI.COM – Canna merubah konsep beach club menjadi destinasi terintegrasi. Ada 12 venue pada properti di atas tebing yang dibangun menjorok ke pantai berpasir putih itu. Tebing-tebing kapur dipertahankan sebagai dinding ruangan dengan ornamen tanaman lumut yang tumbuh secara alami.
General Manager Canna Iwan Suryawan menjelaskan, ruangan yang ada saling terhubung meski tetap memberikan suasana privasi. Dirinya memastikan, Canna mengakomodasi acara sepanjang 24 jam penuh.
“Di sini kami tidak menjual kamar, tapi destinasi integrasi dan peluang business leisure dari dua belas venue yang tersedia di sini,” kata Iwan, Jumat (16/5/2025).
Venue itu yakni, Cliff Restoran dengan panorama pantai berlokasi di indoor dan outdoor. Tempat ini, ideal untuk resepsi pernikahan, gathering serta area cave atau goa alami dibentuk dari tebing kapur untuk makan malam.
Sky, ruangan ideal untuk peluncuran brand, pertemuan, atau program budaya. Lodge, ruang terbuka yang sesuai untuk gathering, pesta pribadi, atau sesi networking. Stone, venue dengan panorama laut, ideal untuk acara pernikahan.
Mezzanine, ruang tertutup dilengkapi fasilitas untuk rapat, presentasi, dan beragam acara korporasi. Deck, platform luar ruangan untuk resepsi korporat, DJ, hingga festival musik. Cave, venue indoor eksklusif ideal untuk pertunjukan musik, program budaya, pertemuan pribadi, atau afterparty
Serta venue Sand, ruang terbuka tepi pantai yang luas. Sanggup untuk menampung kegiatan berskala besar, gathering dan festival musik dalam format berdiri maupun duduk.
“Kami terbuka untuk seluruh pangsa pasar. Bahkan untuk acara wedding singkat seperti kebiasaan tamu asal China, sekitar 30 menit, hanya berfoto dengan latar pantai kemudian selesai. Atau bahkan, untuk event sampai pagi, dengan catatan afterparty itu di venue indoor,” ujar Iwan. (Way)