KORANJURI.COM – BTID Kura Kura Bali menginisiasi Festival Penjor yang akan diselenggarakan menjelang hari raya Galungan dan Kuningan pada November 2025 mendatang.
Festival itu akan diikuti oleh peserta dari Sekaa Teruna Teruni (STT) di Desa Adat Serangan, Denpasar. Mereka berlomba menghias penjor selanjutnya, penjor hasil kreasi itu akan dipasang di areal Pura Sakenan menjelang hari raya Galungan dan Kuningan yang jatuh pada 19 November dan 29 November 2025.
Ketua STT Satya Witra Banjar Kawan Desa Serangan Denpasar I Wayan Adi Saputra mengatakan, untuk menghasilkan kreasi penjor bernilai seni tinggi, dibutuhkan kerjasama dari seluruh anggota STT di setiap banjar.
“Kami bersyukur Festival Penjor yang diselenggarakan setiap tahun oleh BTID Kura Kura Bali ini mengangkat kreativitas muda-mudi di desa serangan,” kata Adi Saputra, Jumat, 24 Oktober 2025.
Menurutnya, dukungan BTID melalui Festival Penjor menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan itu, jadi sarana pelestarian tradisi dan budaya di Bali.
Adi Saputra berharap, ke depan, generasi muda Serangan dapat mengelola kegiatan secara mandiri dengan tetap dibantu pembinaan oleh pihak Kura Kura Bali.
Dana pembinaan yang diberikan untuk setiap STT jadi bukti komitmen Kura Kura Bali yang mengedepankan visi Tri Hita Karana. Kemajuan BTID harus selaras dengan kemajuan Desa Serangan.
Penilaian lomba akan dilakukan oleh juri dari luar Pulau Serangan. Sehingga penilaiannya berjalan objektif dan adil.
“Festival akan diikuti oleh seluruh STT dari masing-masing banjar. Estimasi jumlah peserta mencapai ratusan orang dengan rata-rata 20 orang anggota per STT atau sekitar 120 muda-mudi,” jelasnya.
Ia berharap, festival penjor terselenggara secara rutin setiap tahu. Karena, memiliki manfaat besar dalam menjaga budaya, seni dan tradisi Bali di Pulau Serangan. (Way/*)
