Libatkan Organisasi Media Siber dan Pegiat Medsos, Polda Bali Gelar Literasi Digital

oleh
Polda Bali menggelar diskusi bertajuk 'Literasi Digital Media Online dan Media Sosial Dalam Menjaga Situasi Kamtibmas Menjelang Pemilu 2024' - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Polda Bali menggelar diskusi bertajuk ‘Literasi Digital Media Online dan Media Sosial Dalam Menjaga Situasi Kamtibmas Menjelang Pemilu 2024’.

Kegiatan itu melibatkan organisasi perusahaan pers di Bali Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bali dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Provinsi Bali. Sejumlah pegiat media sosial juga hadir dalam acara itu.

Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, media memiliki peran vital dalam menjaga kondisi menjelang pelaksanaan pemilu.

Satake Bayu mengatakan, perkembangan teknologi memberikan perubahan yang sangat cepat. Terutama, dalam hal informasi yang disajikan dan dikonsumsi publik.

“Media online sekarang cukup jadi sarapan kita (informasi), media sosial juga jadi acuan bagi lainnya,” kata Satake Bayu di Denpasar, Selasa, 13 Juni 2023.

Sebagai kepala bidang kehumasan di Polda Bali, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto, kerap mendapatkan klarifikasi data dari wartawan atas peristiwa yang terjadi dan viral di media sosial.

Kecepatan informasi yang ada, kata perwira asal Magelang itu, perlu disikapi secara bijak. Terutama, menjelang pelaksanaan pemilu 2024, media massa online dan media sosial perlu selektif dalam menjaga situasi tetap kondusif.

Sementara, dalam diskusi itu, Ketua SMSI Bali Emmanuel Dewata Oja menyampaikan materi bertajuk ‘Media Online di Tengah Pusaran Badai’. Ia mengatakan, media online berpegang pada UU Pers No. 40 tahun 1999.

Pers memiliki tugas lebih besar, di saat sebaran informasi di masyarakat didominasi media sosial.

“Media online pers, saat ini bertugas sebagai pembersih informasi sampah, bohong dan hoaks, terutama medsos. Apalagi ini menjelang Pemilu. Jadi penting bagi wartawan dan media online pers tetap berpegang pada kode etik dan fungsi utama pers. Sehingga tetap menjadi panduan utama masyarakat dalam menyerap informasi yang benar,” ujar jurnalis senior yang akrab disapa Edo itu.

Sedangkan Ketua Bidang Cek Fakta Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Provinsi Bali I Ketut Adi Sutrisna, lebih banyak memaparkan edukasi terkait pentingnya masyarakat mengetahui cara cek dan ricek informasi.

“Ini penting, karena saat ini banyak aplikasi untuk mengetahui kebenaran postingan maupun berita yang beredar di medsos maupun media chating. Baik berita, foto maupun video,” kata praktisi media online tersebut.

Nara sumber ketiga, yakni Pranata Ahli Muda pada Bidang IKP Diskominfos Bali I Gusti Ayu Sukmawati, mewakili Diskominfos Bali berharap, media online dan medsos bisa membantu Pemprov Bali dalam memberikan berita berimbang dan akurat. Terutama untuk menjaga keamanan Bali jelang Pemilu 2024.

Sementara PS Kanit 3 Subdit V Direskrimsus Polda Bali AKP Andi Prasetyo sebagai nara sumber terakhir, banyak memberikan kiat-kiat pihak Kepolisian Daerah Bali dalam menjaga keamanan di dunia siber, untuk mengawal tahapan Pemilu 2024. (Way)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS

KORANJURI.com di Google News