KORANJURI.COM – Deklarasi Solo mendukung Toleransi digelar di Solo, Jawa Tengah, Jumat 29 Juli 2016. Deklarasi kebangsaan itu menjadi harapan akan terwujudnya sikap toleransi antar warga Negara Indonesia yang memiliki tingkat kemajemukan tinggi.
Berlokasi di Benteng Vastenburg, pusat Kota Solo, butir-butir deklarasi dibacakan langsung oleh Kombes Pol Ahmad Luthfi. Pada butir pertama ditekankan bahwa intoleransi tidak bisa dibiarkan tumbuh dan berkembang dalam kehidupan berbangsa. Pembiaran sikap itu akan merusak serta menghancurkan bangsa dan Negara.
Dalam deklarasi itu juga ditekankan perlunya sikap saling menghargai untuk mewujudkan keamanan di kota Solo. Termasuk membangun kepercayaan terhadap warga bangsa yang berpotensi akan tergerus dengan adanya sikap intoleransi.
Local genius atau kearifan lokal di suatu daerah perlu dihidupkan kembali untuk menangkal pengaruh intoleransi. Rekonsiliasi atau perdamaian kembali dinilai punya peran penting sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah terhadap konflik horisontal.
“Langkah terakhir dari persoalan intoleransi tersebut adalah penegakan hukum seadil-adilnya terhadap pelaku kekerasan,” kata Ahmad Luthfi saat membacakan deklarasi.
Deklarasi yang dikemas dalam acara halal bihalal itu dihadiri oleh elemen dan tokoh agama se-Kota Surakarta. Budayawan MH. Ainun Najib atau Cak Nun bersama Kiai Kanjeng turut memeriahkan acara kegiatan itu.
Kegaiatan ini digelar atas keprihatinan pasca serangan bom bunuh diri di Polres Solo beberapa waktu lalu. Dalam peristiwa itu, 1 korban yang juga pelaku meninggal dunia, sementara seorang polisi mengalami luka ringan.
Jud