KORANJURI.COM – Ubud menjadi pilot project pertama di dunia sebagai destinasi Gastronomi. Ubud telah dinilai oleh United Naations World Tourism Organization (UNWTO).
Pengajuan Ubud sebagai wisata Gastronomi dilakukan oleh Kementerian Pariwisata. Wakil Gubernur Bali Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengungkapkan, destinasi wisata Ubud sudah lama membentuk dirinya sebagai pusat kuliner.
“Bukan karena sekarang baru ada pengakuan, karena dari dulu pun saya lihat, naluri (daripada) pengusaha-pengusaha di bidang kuliner, mereka cenderung mencari tempat di Ubud, ya,” jelas Cok Ace, Selasa (19/6/2019).
Destinasi Gastronomi atau tataboga di Ubud didukung oleh sumberdaya pertanian, penjualan, sampai bahan baku itu diolah menjadi kuliner dan dinikmati oleh pembelinya.
“Sejak tahun 70-an dulu sudah banyak restoran yang terkenal seperti Restoran Selera, Puri Suling. Karena tempatnya memang mendukung dan jumlah restoran sekarang terus tumbuh, akhirnya mendunia,” ujarnya demikian.
Menurut Cok Ace, brand baru Ubud sebagai pusat gastronomi harus dibarengi dengan penataan infrastruktur pendukung seperti lahan parkir maupun akses jalan.
“Jangan sampai, sudah jadi pusat gastronomi dunia, debunya masih bertebaran, akses jalan juga sulit atau sampah ada dimana-mana,” kata Cok Ace.
Selain itu, Wagub yang berasal dari Puri Ubud ini berharap, meski menyandang gelar pusat wisata tataboga dunia, menu kuliner Bali tidak ditinggalkan dan tetap jadi varian utama di setiap restoran di Ubud.
“Termasuk makanan khas lokal juga masuk disana, karena bisa bersaing dengan tatanan, dengan kemasan yang lebih baik dan memenuhi selera wisatawan,” jelasnya demikian. (Way)