Tragedi Bom Bali, Gubernur Pastika: Perdamaian Bukan Jatuh dari Langit

oleh
Ground Zero/Wahyu Siswadi

KORANJURI.COM – Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendatangi Ground Zero atau Monumen Bom Bali di Desa Legian, Kuta, Bali. 12 Oktober 2002, bom berkekuatan dahsyat menghancurkan sepanjang jalan di kawasan Legian. Tercatat dalam peristiwa itu 202 nyawa melayang dan terpampang di sebuah prasasti Ground Zero.

Melintasi perjalanan 15 tahun kebelakang, Gubernur Made Mangku Pastika mengingat kembali saat dirinya menjabat sebagai Kapolda Papua yang ditugaskan sebagai Ketua Tim Investigasi Bom Bali.

“Saya langsung terbang dari Papua menuju lokasi, dan saya merasakan apa yang terjadi dan dirasakan oleh para korban. Saya berdoa semoga kejadian ini tidak terjadi lagi,” kata Pastika saat menghadiri peringatan Bom Bali I di Ground Zero, Legian, 12 Oktober 2017.

Pastika melanjutkan, ia memohon kepada Tuhan agar dapat mengungkap pelaku kejahatan kemanusiaan itu. Setelah berupaya keras akhirnya pelaku termasuk otak dan dalang pengeboman itu diketahui dan berhasil ditangkap.

Setelah 15 tahun berlalu, kata Pastika, ingatan itu tidak bisa dilupakan begitu saja. Namun bukan berarti menjadi alasan untuk menyimpan dendam.

“Tapi kita harus bisa belajar memaafkan, kita belajar bahwa perdamaian bukan satu hal yang jatuh dari langit namun dibutuhkan upaya untuk mencapainya,” jelasnya.

Peringatan Bom Bali I ke-15 sekaligus untuk melaunching buku ‘Luka Bom Bali’ yang diinisiasi oleh Yayasan dan Peringatan Bom Bali Ke 15 Th yang diselenggarakan oleh Yayasan Istri, Suami dan Anak (ISANA) Dewata. (*)

KORANJURI.com di Google News