KORANJURI.COM – Bekerjasama dengan tim MST (Medical Service Training) 119 dari Jakarta, Akper Pemkab Purworejo mengadakan pelatihan BTCLS (Basic Trauma Cardiac Life Support).
Kegiatan yang berlangsung selama lima hari, dari Rabu (30/03/2022) hingga Minggu (03/04/2022) ini diikuti 81 peserta, terdiri dari mahasiswa Akper Pemkab Purworejo semester akhir, dan masyarakat sekitar atau perawat di lingkungan sekitar.
Pelatihan BTCLS dibuka secara resmi oleh Direktur Akper Pemkab Purworejo, Wahidin, S.Kep, Ns, M.Kes pada Rabu (30/03/2022).
Dijelaskan oleh Wahidin melalui Nova Ari Pangesti, S.Kep, Ns, M.Kes, selaku seksi acara pada pelatihan tersebut, bahwa pelatihan BTCLS berisikan tentang penanganan-penanganan atau tindakan untuk memberikan pertolongan pada pasien gawat darurat, seperti jantung atau korban bencana guna mencegah kematian atau kerusakan organ sehingga produktivitasnya dapat dipertahankan setara sebelum terjadinya bencana atau peristiwa gawat darurat yang terjadi.
“Selama 5 hari pelatihan, 3 hari pertama dilakukan secara online dengan pemberian materi-materi dari narasumber, yang dilanjutkan dengan praktek (Skill Station) pelatihan di setiap fase pada hari keempat, dan diakhiri dengan simulasi di hari terakhir,” jelas Nova, Kamis (31/03/2022).
Pada kegiatan BTCLS, ungkap Nova, ada beberapa fase pelatihan, meliputi fase deteksi, fase supresi, fase pra rumah sakit, fase rumah sakit dan fase rehabilitasi.
Pelatihan BTCLS, menurut Nova, merupakan kegiatan tahunan untuk mahasiswa semester akhir. Setelah menjalani pelatihan, mahasiswa akan mendapatkan sertifikat, dimana sertifikat tersebut sangat dibutuhkan oleh mahasiswa, karena merupakan salah satu syarat untuk bekerja, juga ada kredit poinnya di keperawatan.
“Pelatihan BTCLS merupakan kegiatan untuk mencapai visi misi Akper Pemkab Purworejo, salah satunya, keunggulan di keperawatan gawat darurat. Ini merupakan wujud dari visi misi kami untuk melatih dan memberikan keterampilan pada mahasiswa dalam peningkatan penanganan pasien-pasien gawat darurat,” terang Nova.
Harapannya, lanjut Nova, mahasiswa dapat meningkatkan kompetensinya dalam penanganan pasien-pasien gawat darurat dan dapat mengaplikasikannya nanti di lapangan atau RS setelah mereka lulus. (Jon)