KORANJURI.COM – Mengantisipasi padatnya pengunjung saat pawai ogoh-ogoh di kawasan wisata Kuta, Desa Adat setempat menyiapkan layar besar yang dipasang di tiga titik, yakni di halaman kantor Lurah Kuta, depan Bank BCA, Tuban dan di depan Pura Dalem Kuta di jalan Majapahit.
Lurah Kuta, I Wayan Daryana mengatakan, pawai ogoh-ogoh yang dijadikan ajang kreatifitas lomba yang dimulai pada Selasa, 8 Maret 2016, pukul 19.00 wita dari depan pasar Desa Adat Kuta menuju pantai Kuta.
“Lomba ogoh-ogoh dibuka langsung oleh Bupati Badung. Tiga layar besar sudah disiapkan agar pengunjung tidak menumpuk di satu tempat,” jelas Wayan Daryana, Senin, 7 Maret 2016.
Layar besar tersebut akan menyiarkan kegiatan secara ,live show. Dengan demikian, menurut Daryana, pengunjung dan wisatawan punya alternatif untuk menikmati pawai ogoh-ogoh secara langsung atau melalui tayangan di layar lebar.
Sebanyak 13 banjar di Kuta menjadi peserta dalam lomba ogoh-ogoh yang digelar secara rutin di kawasan wisata internasional itu. Diperkirakan puluhan ribu wisatawan baik domestik maupun mancanegara akan hadir menyaksikan atraksi ogoh-ogoh.
Rangkaian tradisi budaya menjelang Nyepi di Desa Adat Kuta sudah dimulai sejak Minggu dengan menggelar upacara Melasti di Pantai Kuta. Kegiatan itu berlanjut pada malam Pengerupukan atau sehari menjelang Nyepi dengan pawai ogoh-ogoh. Sehari setelah Nyepi, masyarakat Kuta akan menggelar tradisi Majalongu di sepanjang pantai Kuta.
Tradisi Majalangu merupakan tradisi tua yang diadakan di pinggir pantai Kuta dengan menggelar pasar kaget. Saat berlangsung, toko-toko moderen tidak diperbolehkan buka dan semua dialihkan ke pasar dadakan yang berlangsung secara singkat itu.
“Kerjasama dengan banyak pihak dibutuhkan karena ramainya pengunjung dan padatnya lalu lintas sebelum dan sesudah Nyepi,” jelas Wayan Daryana.
Way