KORANJURI.COM – Alumni mahasiswa dari tiga kampus sekolah kedinasan dibawah Kementerian Perhubungan, mempertanyakan terkait nasibnya yang tak kunjung diangkat jadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Melalui tim advokat dari kantor konsultan hukum Shalih Mangara Sitompul, SH., MKN & Rekan, eks alumni Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang dan PIP Makasar, mengirimkan surat kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tertanggal 22 Maret 2021.
Ketua Tim Advokat Antonius Parlaungan Tobing, SH., menjelaskan, surat yang dilayangkan terkait klarifikasi dan permohonan kepada Menteri Perhubungan.
“Dengan surat kuasa yang kami terima, dari anak-anak sekolah kedinasan dari Perhubungan yang sampai saat ini, hampir kurang lebih 5 tahun, belum diangkat sebagai ASN,” kata Antonius kepada media, Rabu, 24 Maret 2021.
Ia mengatakan, alumni tiga sekolah kedinasan itu tamat tahun 2017 dan hingga saat ini masih menunggu dan belum ada kepastian akan diangkat sebagai abdi negara di lingkungan Kementerian Perhubungan.
Dikatakan Antonius, pihaknya mendapatkan kuasa dari 66 orang alumni dari tiga sekolah kedinasan itu. Namun, total ada 350 alumni yang sampai saat ini kariernya terlantar karena tak kunjung ada kejelasan soal pengangkatan mereka sebagai ASN.
“Karena adanya intimidasi sebagian besar takut dan hanya ada 66 orang yang rata-rata alumni STIP. Anak-anak ini justru diarahkan ke BPSDM untuk bekerja di Tol laut dengan cara melamar pekerjaan,” kata Antonius.
Dalam hal ini, tim kuasa hukum meminta kepada Menteri Perhubungan agar segera memberikan kejelasan dan mengangkat para alumni yang ada sebagai aparatur sipil negara.
“Langkah yang kami lakukan, bila Menteri Perhubungan tidak mengangkat sebagai ASN, kami akan melakukan upaya hukum dengan melakukan gugatan ke PTUN, serta membuka laporan polisi atas dugaan pembohongan publik,” jelas Antonius. (Bob)