Surat Terbuka Untuk Prabowo dan Bangsa Indonesia

oleh
Keterangan foto :Eko Sriyanto Gal Gendu bersama para budayawan saat membacakan surat terbuka untuk Prabowo Subianto di tugu lilin kebangsaa n Solo/ foto: koranjuri.com

KORANJURI.COM – Sejumlah budayawan yang diprakarsai Eko Sriyanto Gal Gendu mengirimkan surat terbuka kepada ketua umum Gerimdra, Prabowo Subianto di monumen kebangsaan tugu lilin Surakarta, Selasa, 26 Maret 2018

Didampingi para budayawan, Eko kemudian membacakan surat terbuka merah putih untuk Prabowo Subianto dan Bangsa Indonesia.

“Dengan hormat dan segala cinta merah putih untuk NKRI

Saya sudah mendengar dan membaca apa yang sudah bapak utarakan mengenai kondisi NKRI 2030 yang akan bubar (tinggal nama) dan saya sudah bisa memahami dan mengerti akan arti dari permasalahan tersebut, serta nilai keterbukaan dan kejujuran dari permasalahan yang diutarakan.

Pemaknaan bapak mengingatkan saya mengenai sejarah di tanah air yang tinggal nama yaitu:

Kerajaan Mataram lama tinggal nama, kerajaan Singosari tinggal nama, kerajaan Kediri tinggal nama, kerajaan Padjajaran tinggal nama, kerajaan Majapahit tinggal nama, kerajaan Sriwijaya tinggal nama dan kerajaan kerajaan lain di Indonesia yang hanya tinggal nama.

Seharusnya kita semua masyarakat dan para pemimpin bisa memahami serta mengambil makna positif dari peringatan yang bapak utarakan, bukan  karena merasa malu akan kondisi dan situasi negara yang sekarang ini kemudian bertopeng dengan mencari, serta mencela kepada orang yang punya keberanian mengutarakan permasalahan yang sebenarnya.

Bapak Prabowo Subianto yang terhormat, saya akan membela dan membantu bapak menjawab semua pertanyaan tentang permasalahan yang nantinya akan terjadi kedepan jika bangsa dan negara ini tidak menyadari pentingnya wujud persatuan dan kesatuan.”

Surat terbuka merah putih untuk bapak ini adalah yang kedua. Pertama sudah bapak lakukan serta wujudkan untuk kesatuan dan persatuan NKRI.

Untuk saudara saudaraku semuanya se-Bangsa dan se-Tanah air.

Mari kita sadari bersama sama untuk memaknai peringatan kejadian tahun 2030 yang akan datang untuk mewujudkan persatuan NKRI dan membulatkan tekad bersama sama satu Bangsa dan satu Negara.

Usai membacakan surat terbuka, Eko beserta para budayawan yang tergabung dalam satu anak bangsa  lantas membubarkan diri dari tugu kebangsaan. (Jk)

KORANJURI.com di Google News