KORANJURI.COM – Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Bali, bakal bertransformasi menjadi Institut. Ketua STIKOM Bali, Dadang Hermawan menjelaskan, pihaknya tengah menunggu perijinan perubahan bentuk lembaga yang dikeluarkan oleh Kemenristek Dikti.
Dengan perubahan menjadi Institut, kata Dadang Hermawan, nantinya akan ada penambahan 7 program keilmuan diantaranya, Desain Komunikasi Visual (DKV), Manajemen serta Akuntansi dan Teknologi Informasi.
“Sekolah tinggi hanya mempelajari satu cabang ilmu, namun dengan perubahan menjadi Institut cabang ilmu yang dipelajari lebih banyak,” jelas Dadang Hermawan saat wisuda XXI STIKOM Bali di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Sabtu, 16 Desember 2017.
Perubahan bentuk menjadi Institut, salah satu persyaratannya, disebutkan Dadang, harus tersedia lahan seluas 80 are dalam satu hamparan. Sedangkan STIKOM Bali saat ini memiliki lahan yang tersebar di beberapa tempat diantaranya, Kampus Jimbaran.
Namun pihaknya telah mengadakan ketersediaan tanah seluas 1 hektar di Denpasar. “Terkait lahan, kami sudah ada lahan 1 hektar di Denpasar. Jadi untuk saat ini prosesnya tinggal menunggu ijin turun dari Kemenristek Dikti,” jelasnya.
Wisuda XXI STIKOM Bali diikuti 332 alumni yang berasal dari 3 prodi masing-masing, Sistem Informasi, Sistem Komputer (S1) dan Manajemen Informatika (D3). Mahasiswa peserta program Diploma III rata-rata menempuh pendidikannya selama 3 tahun. Sedangkan program S1 menempuh pendidikan selama 4 tahun.
Dalam wisuda tersebut, beberapa mahasiswa mengantongi dual degree atau dua ijasah dari STIKOM Bali dan HELP University, Kuala Lumpur, Malaysia.
Selain itu, dikatakan Dadang Hermawan, Gerakan 1.000 wirausahawan muda Bali juga menjadi wahana bagi STIKOM Bali dalam membantu program pemerintah. Dalam wisuda itu, sekolah tinggi IT terbesar di Bali ini, menobatkan 10 orang wirausahawan muda.
“Ini merupakan hutang STIKOM dan hari ini kami melunasinya dengan menobatkan perwakilan dari 1.000 wirausaha muda,” terang Dadang.
Para alumni STIKOM Bali ini, jelas Dadang Hermawan, mampu mendedikasikan ilmu yang dipelajari ke tengah-tengah masyarakat. Mengingat, dari tracking yang dilakukan institusi, lanjut Dadang, lulusannya mengisi berbagai macam bidang pekerjaan. Keahlian IT mereka banyak dibutuhkan masyarakat.
“Wisuda ini bukan momentum akhir dari perjalanan mahasiswa, tapi hal yang ditunggu-tunggu dan merupakan prestasi akademik terakhir,” ujarnya. (Way)