KORANJURI.COM – Sebanyak 150 peserta, mengikuti sosialisasi Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) melaui Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Kreatif. Sosialisasi diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kependudukan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosduk KBPPPA) Kabupaten Purworejo.
Sosialisasi yang berlangsung Rabu (13/12), di balai desa Candisari, Banyuurip, Purworejo itu, dibuka oleh Asisten 3 Setda Purworejo, Drs Muh Wuryanto, MM, dan dihadiri oleh Sugiono, MM, Direktur Advokasi dan KIE BKKBN Pusat.
Dalam sambutannya, Muh Wuryanto menyampaikan, bahwa dengan kegiatan sosialisasi program KKBPK melalui KIE kreatif, dapat memberikan nuansa baru KIE pada masyarakat untuk tercapainya program KB di masa yang akan datang.
Dalam kesempatan tersebut, Saroni, SPd, MM, selaku Kabid KB Dinsosduk KBPPPA mengatakan, program KKBPK tidak dapat dipisahkan dari upaya penggerakan di tingkat lini lapangan. Hal tersebut ditandai dengan upaya peningkatan partisipasi dan peran serta stakeholder dan masyarakat terhadap program KKBPK.
Guna menekan laju pertumbuhan penduduk yang begitu cepat, kata Saroni, program keluarga berencana menjadi salah satu upaya pokok yang harus dilakukan dengan cara meningkatkan gerakan bersama antara pemerintah, mitra KB dan masyarakat di semua tingkatan.
“Kegiatan dimaksudkan untuk meningkatkan peran serta stakeholder dalam program KKBPK. Serta untuk meningkatkan kwalitas institusi masyarakat dalam mendukung program pengendalian penduduk keluarga berencana, keluarga sejahtera di lini lapangan,” kata Saroni.
Jelas Saroni, kegiatan juga untuk meningkatkan kepedulian dan peran serta institusi masyarakat dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian penduduk, pengaturan kelahiran serta dapat membina kelompok-kelompok dalam kegiatan BKB, BKR, BKL, dan kelompok UPPKS.
“Dengan sosialisasi program KKBPK melalui KIE Kreatif, diharapkan dapat memberi nuansa baru KIE pada masyarakat dan meningkatkan program KB. Hari ini, sosialisasi juga dilakukan di balai desa Gowong, Bruno,” jelas Saroni dihadapan peserta
Sugiono, selaku Direkrur Advokasi KIE BKKBN Pusat menjelaskan, bahwa KIE Kreatif merupakan program yang langsung menyentuh persoalan ditengah masyarakat. Di KIE sudah mencakup komunikasi dan informasi yang mengedukasi tentang KKBK.
“Dalam penyampaian ke masyarakat juga memasukan unsur kreatif dengan melibatkan budaya atau kesenian lokal. Di Purworejo ini, dengan kesenian ndolalak,” ujar Sugiono.
Lebih jauh Sugiono mengatakan, masyarakat juga harus paham 8 fungsi keluarga, yakni agama, cinta kasih, perlindungan, sosialisasi dan pendidikan, reproduksi, ekonomi, sosial budaya dan lingkungan. Dengan memahami 8 fungsi keluarga, masyarakat bisa sejahtera karena indikator-indikator keluarga sudah terangkum dalam 8 fungsi keluarga tersebut.
Terkait keberadaan kampung KB, kata Sugiono, sejak dicanangkan pada tahun 2015 hingga Desember 2017 secara nasional sudah terbentuk sekitar 7000 lebih kampung KB. Di tahun 2018, akan lebih diintensifkan untuk mengisi kampung KB dengan melibatkan kementerian terkait.
“Untuk pencapaian KB sendiri, masing-masing provinsi mencapai 59 % hingga 60 %. Di Jawa Tengah sendiri, sudah tercapai 60 % lebih,” ujar Sugiono.
Acara sosialisasi juga diwarnai dengan dialog interaktif, antara peserta, dari unsur dinas/ instansi, kader desa, PPKBD, tim penggerak PKK, kepala desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, dengan narasumber Saroni dari DinsosdukKBPPPA, dan Sugiono dari BKKBN pusat. (Jon)