Soal Dharma-Kerta, AA Ngurah Agung: Seperti Tekanan Politik

oleh
Istimewa

KORANJURI.COM – Tahapan Pilkada Bali telah bergulir dimulai bulan September 2017. Sejumlah isu politik pun berkembang. Terutama, terkait desas desus calon Gubernur Bali yang diusung Partai Golkar, I Ketut Sudikerta, yang sudi berpindah posisi dengan Cagub yang diusung Partai Nasdem, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra atau Rai Mantra.

Menanggapi rumor itu, pendiri Perhimpunan Hindu Muslim Bali (PHMB), Anak Agung Ngurah Agung menyatakan, isu tersebut menjadi seperti tekanan politik kepada I Ketut Sudikerta sebagai penerima tunggal rekomendasi Cagub Bali dari Setya Novanto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.

“Tergantung Pak Sudikerta, bagaimana dia mampu mengatasi tekanan politik tersebut. Sekalipun, gerbong koalisi yang dibawa Partai Nasdem cukup gemuk,” jelas tokoh Puri Gerenceng ini di kediamannya jalan Kusuma Bangsa, Denpasar, Senin, 13 November 2017.

Anak Agung Ngurah Agung yang juga kader Partai Golkar ini menambahkan, sejatinya DPD Partai Golkar memenuhi syarat mengusung pasangan calon tanpa koalisi sekalipun. Sementara di pihak lain, kata Ngurah Agung, mereka harus berkoalisi gemuk untuk mengusung pasangan calonnya.

“Tekanan psikologis politik ini bukan berarti harus mengubur rekomendasi DPP Partai Golkar yang menyatakan, Ketut Sudikerta sebagai Cagub Bali, bergeser jadi wakil. Jangan G (Gubernur) jadi W (Wakil),” Ujar Ngurah Agung.

“Dengan kata lain, perlu sedikit kerja keras untuk memastikan Sudikerta tak bergeser dari posisinya sebagai Calon Gubernur, dan itu harus dilakukan,” tambahnya demikian.

Dikabarkan, penetapan Paslon Dharma-Kerta atau Rai Mantra-Sudikerta akan dilangsungkan, Selasa, 14 November 2017 di Warung Bendega, Renon, Denpasar. Paket Dharma-Kerta diusung oleh Partai Nasdem bersama 9 Parpol koalisi yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB).

Namun di sisi lain, kabar yang diterima Koranjuri.com menyebutkan, pada Selasa (14/11/2017) besok, I Ketut Sudikerta akan berada di rumahnya di Uluwatu, Badung, untuk memperingati Otonan atau peringatan hari lahir putranya. Sejumlah pengurus DPD Partai Golkar Bali dikabarkan juga akan menghadiri acara tradisi tersebut. (Way)

KORANJURI.com di Google News