KORANJURI.COM – Beberapa siswa SMPN 9 Purworejo dibuat ‘menangis’, saat Kabagren Polres Purworejo Kompol Suprihadi memberikan motivasi pada mereka, Senin (09/10/2023).
Pemberian motivasi yang berlangsung di aula itu, diikuti puluhan siswa dari perwakilan masing-masing kelas, yang dilaksanakan usai Kabagren menjadi pembina upacara di sekolah itu.
Dalam kesempatan tersebut, Suprihadi memberikan motivasi menyentuh hati agar siswa tertib di jalan raya dan di sekolah, menghormati bapak ibu guru dan berbakti pada orang tua. Suasana makin mengharu biru saat dilakukan perenungan diri.
Suprihadi melatih siswa untuk fokus belajar dengan cara berkonsentrasi. Dalam konsentrasi itu, siswa diminta untuk memejamkan mata, sambil membayangkan kedua orang tuanya. Di hadapan orangtua, siswa meminta maaf atas segala kesalahannya, sekaligus meminta doa restu dalam mencapai cita-cita.
“Perenungan diri ini bertujuan supaya anak menyadari kesalahan yang telah diperbuat selama ini baik sengaja atau tidak sengaja, serta supaya mereka fokus dalam belajar,” jelas Suprihadi di sela kegiatan.
Kepala SMPN 9 Purworejo Teguh Bagyanto, M.Pd., berharap, dengan tersentuh hatinya ini siswa menyadari akan kesalahannya dan kemudian tidak mengulang perbuatan yang tidak benar dan akhirnya mereka bisa menjalankan fungsi dan kewajibannya untuk belajar. Diharapakan pula pelanggaran-pelanggaran tidak terjadi lagi.
Menurut Teguh, dalam pemberian motivasi ini, Kompol Suprihadi juga memberikan pembekalan pada siswa untuk tertib berlalulintas serta cara bijak dalam bermedsos dan menggunakan HP.
“Kedua hal itu pula yang ditekankan Kabagren dalam amanatnya saat menjadi pembina upacara,” ujar Teguh, usai kegiatan.
Disampaikan, bahwa anak-anak diminta untuk bijak atau selektif dalam menggunakan hp, karena bisa jadi kedepan, saat melanjutkan sekolah ataupun melamar pekerjaan juga dilihat rekam jejak digitalnya
“Beliau berpesan, mulai sekarang untuk pandai-pandai menggunakan hp ataupun medsos untuk hal yang positif saja,” kata Teguh.
Dalam penggunaan sepeda motor, terang Teguh, Kabagren menyampaikan, supaya sesuai aturan, yakni memakai helm, spion dua dan kenalpot tidak boleh brong.
Untuk siswa yang jarak tempuh dari rumah ke sekolah memungkinkan untuk jalan kaki ataupun memakai sepeda, supaya jalan kaki dan naik sepeda saja.
“Dimaklumi memakai sepeda motor jika jarak tempuh dari rumah ke sekolah jauh, tidak angkutan umum dan orangtua tidak memungkinkan untuk antar jemput. Itupun harus disertai dengan kelengkapan kendaraan,” ungkap Teguh.
Dijelaskan, bahwa manfaatnya banyak sekali dengan adanya kegiatan ini. Menjadikan anak-anak menjadi lebih patuh karena disampaikan langsung oleh yang berwenang. Karena kalau disampaikan guru, siswa akan menjadi bosan sehingga menganggapnya sepele.
“Dari penyampaian sosialisasi dan pemberian motivasi ini, diharapkan ada tindaklanjut dari Polsek untuk menyambangi SMPN 9 Purworejo secara rutin, kalaupun tidak bisa seminggu sekali ya sebulan sekali, tidak harus dalam sebuah upacara,” ujar Teguh
Walau hanya dengan menyapa siswa di kelas, sebut Teguh, dampaknya sangat positif karena siswa akan selalu terpantau dan itu merupakan upaya preventif untuk mencegah siswa bertindak negatif.
Dari Kabagren, kata Teguh, mengharap adanya home visit ke rumah siswa (yang bermasalah) yang dilakukan sekolah (guru BK), kepolisian dan didampingi dari perangkat desa.
“Ini akan meringankan tugas kita karena selama ini home visit hanya dari guru BK ataupun wali kelas, itupun kurang efektif,” pungkas Teguh, yang berharap,
dengan kerjasama tiga pihak ini kesadaran anak akan muncul sehingga tidak mengulangi lagi kesalahannya. (Jon)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS