KORANJURI.COM – Kemenag mencanangkan moderasi beragama, kebersamaan umat dan integrasi data sebagai mantra untuk seluruh program pembangunan di sektor agama secara nasional dan tahun ini disinergikan dengan program TNI yaitu, TMMD.
“TMMD diharapkan dapat membentengi masyarakat dari perembesan radikalisme dan menangkal kemerosotan nilai budaya bangsa akibat pengaruh budaya global,” ujar Menteri Agama (Menag) RI Lukman Hakim Saifuddin pada pembukaan Rakornis TMMD ke-104, di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (12/2/2019).
Menurut Lukman, semangat kebersamaan seluruh umat beragama adalah mitra TNI dalam mengawal NKRI. Ditambahkan, kelahiran TNI tidak dapat dipisahkan dari denyut jantung perjuangan umat beragama dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Sementara, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, dalam amanat tertulis yang dibacakan Asisten Teritorial Kasad (Aster Kasad) Brigjen TNI Bakti Agus Fadjari mengatakan, TMMD sebagai sarana membantu percepatan pembangunan.
“Desa sasaran TMMD menjadi desa percontohan yang berwawasan kebangsaan dan untuk berintegrasi dengan masyarakat sekitar guna memantapkan kemanunggalan TNI dengan rakyat,” jelas Kasad.
Kadispenad Brigjen TNI Chandara juga menyampaikan, selama pelaksanaan TMMD diterjunkan 50 Satgas yang terdiri dari personel TNI, Polri, Kementerian/LPNK, dan masyarakat.
“Tersebar di 50 Kabupaten/Kota, 72 Kecamatan dan 77 Desa. Kemudian selama pelaksanaan, mereka akan bergabung di rumah warga setempat,” ujar Candra Wijaya.
Dalam kegiatan itu Kemenag menyalurkan dana bencana sebesar Rp 1 milyar yang digali dari kegiatan ‘ASN Peduli’.
“Empat sasaran di NTB dan Palu, serta di Banten dan Lampung,” ujar Chandara. (*)