KORANJURI.COM – Sidang Umum Interpol Ke-85 yang berlangsung di Nusa Dua Bali, memecahkan rekor dengan jumlah peserta terbanyak. Dihadiri oleh 164 negara ditambah 3 negara observer menjadi sejarah baru pelaksanaan sidang para petinggi polisi di dunia itu.
Kapolri, JendralTito Karnavian mengatakan, delegasi yang telah mendaftar lebih awal tetap confirm dan tidak membatalkan perjalanannya ke Indonesia. Meski berbagai dinamika di Tanah Air mewarnai menjelang sidang umum yang berlangsung 7-10 November 2016.
“Kepolisian RI mendapat pengakuan sebagai salah satu kepolisian di dunia yang maju dan moderen,” jelas Tito di hari terakhir sidang, 10 November 2016.
Di sidang tersebut, Polri menyatakan Interpol merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya membangun arsitektur keamanan regional. Interpol diharapkan mampu menyesuaikan tantangan baru terkait teknologi informasi.
Kepolisian RI, menurut Tito, telah melatih 20 ribu orang polisi dan 70 negara untuk pengembangan capacity building.
“Ini jadi kebanggan RI dapat berkontribusi dalam upaya penegakkan hukum di seluruh dunia,” jelas Kapolri.
Kapolri mengatakan, tantangan yang semakin kompleks memerlukan pendekatan komprehensif. Maka dari itu, kerjasama internasional sangat dibutuhkan karena tidak satu negara pun akan mampu menghadapi tantangan sendirian.