KORANJURI.COM – Dalam kunjungannya ke Pulau Dewata, Presiden Joko Widodo menyerahkan 5.903 sertifikat Program Strategis Nasional (Prona) di Lapangan Puputan Renon, Denpasar, Jumat, 4 Agustus 2017.
Sekitar 6.500 orang memadati areal monumen Banjrasandi sejak pagi. Presiden dan rombongan tiba di lokasi acara usai menghadiri Rapimnas I Partai Hanura di Kuta.
Penyerahan sertifikat prona itu juga diwarnai dialog dengan masyarakat yang secara simbolis menerima surat tanah. Jokowi berpesan kepada masyarakat untuk menjaga baik-baik sertifikat tersebut. Sebab, sertifikat itu adalah bukti hak milik atas lahan yang dimiliki.
“Yang sudah pegang sertifikat saya titip, difotokopi. Yang asli diberi plastik, kalau ada gentingnya bocor tidak merusak sertifikat ini,” ujar Presiden kepada ribuan warga yang memadati Lapangan Renon, Jumat, 4 Agustus 2017.
Jokowi juga berpesan kepada masyarakat yang ingin menjadikan sertifikat itu sebagai agunan pinjaman uang ke bank agar mempertimbangkannya secara matang. Hal itu untuk menghindari kredit macet.
“Kalau ingin sertifikatnya ‘disekolahkan”. Dipakai agunan ke bank, dipakai jaminan ke bank, silakan. Tetapi saya titip, ini hati-hati. Tolong dikalkulasi dulu, dihitung dulu, bisa nggak nyicil tiap bulannya. Bisa nggak ngangsur setiap bulannya,” jelas Jokowi.
Di Bali jumlah sertifikat prona yang sudah diterbitkan sebanyak 1.000 sertifikat di Denpasar, Buleleng 300 sertifikat, Gianyar 1.503 sertifikat, Jembrana 3.000 sertifikat, Badung 1.200 sertifikat, Tabanan 1.100 sertifikat, Karangasem 1.300 sertifikat, Bangli 100 sertifikat dan Kabupaten Klungkung 100 sertifikat. (Yan)