KORANJURI.COM – Jika semburan lumpur Lapindo sampai sekarang masih menyisakan persoalan, fenomena yang hampir sama juga terjadi di di dusun Loendolu Desa Bolatena, kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
Semburan lumpur itu muncul dari danau Kasio sejak 3 Juni 2016 lalu. Menurut Camat Landu Leko, Yostaf Fa’a, luapan lumpur tersebut mengakibatkan 18 Kepala Keluarga terpaksa harus mengungsi. Selain itu lumpur juga memotong akses jalan penghubung antar desa.
“Selain itu akses jalan dari Bolatena–Derundale terputus,” kata Yostaf Fa’a.
Peristiwa itu, lanjut Yostaf, baru pertama terjadi di wilayahnya. Dengan adanya fenomena itu, pihaknya mengharapkan bantuan dari pemerintah Kabupaten.
“Peristiwa ini terjadi diluar dugaan kita,” ujar Yosfat Fa’a.
Sementara, Bupati Leonard Haning meminta untuk segera dilakukan antisipasi.
“Segera dilakukan langkah antisipasi dan melaporkan kepada Pemerintah agar sekretaris daerah (Sekda) melaporkan kepada pemerintah provinsi NTT,” jelas Bupati Haning.
Diluar itu, Haning berharap fenomena alam yang muncul menjadi pertanda keluarnya air hidup untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah tersebut.
Zak