Sekda Ikuti Gerakan Tanam Jagung, Serahkan bantuan Untuk Petani di Tangguntiti, Tabanan

oleh
Sekda Dewa Indra menyampaikan komitmen Pemprov Bali dalam membantu produktivitas dan kesejahteraan petani - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengharapkan masyarakat khususnya petani di Bali tetap semangat melaksanakan kegiatan pertanian sekaligus menjaga lahan pertaniannya untuk tidak beralih fungsi.

“Saya harap bapak-bapak ini tetap semangat dalam bertani dan kita dari pemerintah akan selalu berupaya mendukung agar petani semua lebih berdaya dan sejahtera,” kata Sekda Dewa Indra.

Sekda menghadiri diskusi bersama para petani di acara Gerakan Tanam Jagung dan Penyerahan bantuan Sarana dan Prasarana Pertanian di Balai Subak Lanyah Delod Jalan, Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Sabtu (8/6/2024).

Menurutnya, bantuan juga terus diupayakan dari sinergi berbagai pihak seperti Bank Indonesia, OJK hingga TNI sebagai langkah menyokong sektor pertanian.

Khususnya pula, Kabupaten Tabanan yang disebut-sebut sebagai lumbung padinya Provinsi Bali.

“ Jadi ini upaya kita bersama untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan kesejahteraan para petani. Sekaligus juga kita ingin komitmen bersama bisa menjaga dan mempertahankan areal sawah kita saat ini, dan mudah-mudahan alih fungsinya tidak bertambah lagi,” ujar Sekda.

Sekda juga mengamini masukan para petani dan pihaknya akan segera memfasilitasi perbaikan saluran irigasi serta penambahan alat pompa untuk lahan tadah hujan.

Sehingga, bisa berproduksi maksimal sepanjang tahun dan tidak hanya bergantung pada musim penghujan.

Sementara, Pekaseh Kelompok Subak Lanyah Delod Jalan Agung Made Sukawatan menjelaskan, Kelompok Subak Lanyah Delod jalan terdiri dari 350 orang petani. Mereka mengelola lahan seluas 220 hektar sawah.

“Semoga pihak pemerintah kedepannya selalu ingat dengan kami para petani dan keberadaan kami di kelompok subak ini,” ujarnya.

Salah satu hal krusial kata Sukawatan, adalah masalah sumber air. Sebab, hampir semua kawasan sawah di Subak Lanyah Delod Jalan adalah sawah tadah hujan. Maka, perlu dibantu untuk sumber air baru seperti sumur bor serta sarana irigasi memadai untuk meningkatkan jumlah fase tanam sepanjang tahun.

“Saat ini karena kondisi mengandalkan hujan, kami hanya bisa bertanam padi satu kali setahun dan jagung satu kali setahun,” jelasnya. (*)

KORANJURI.com di Google News