KORANJURI.COM – IKIP PGRI Bali memberikan pembinaan kepada 158 dosen sebagai pembekalan dalam penerapan Tridarma Pendidikan. Rektor IKIP PGRI Bali, Dr. I Made Suarta, SH., M.Hum., mengatakan, workshop menjadi bagian yang melembaga bagi dosen negeri dan swasta.
Mengingat, kemampuan dosen akan berpengaruh pada kredit poin yang akan mendukung pencapaian jabatan fungsional.
“Terutama untuk dosen pemula hal ini sangat dibutuhkan. Tapi untuk semua dosen penegakkan Tridarma Pendidikan wajib untuk dilakukan,” jelas Made Suarta di Kampus IKIP PGRI Bali, Jumat 18 Maret 2016.
Suarta memberikan penekanan pembinaan dan pelatihan dosen tersebut untuk ‘merebut’ dana hibah pendidikan tinggi. Keberhasilan itu akan menjadi cermin tingkat kualitas pendidikan sebuah perguruan tinggi. Kualitas diri yang baik, menurutnya, akan bermuara kepada lembaga dan kesejahteraan dosen itu sendiri.
Di lingkungan IKIP PGRI Bali, kegiatan pelatihan atau workshop bagi dosen telah terselenggara dua kali. Di tahun pertama, pelatihan dilaksanakan di bulan pertengahan tahun. Namun kemudian dievaluasi kembali dengan pertimbangan, pengajuan proposal hibah ke Dirjen Dikti dilakukan di pertengahan tahun.
“Ini strategi saja. Kalau sebelumnya kita lakukan di pertengahan tahun, sekarang kita rubah di awal tahun,” ujar Made Suarta kepada Koranjuri.com.
Penerapan Tri Darma Perguruan Tinggi, menurut Suarta, wajib dilakukan oleh dosen dengan membuat penelitian sekurangnya sekali dalam setahun. Hal itu menjadi bagian dari pengabdian untuk masyarakat.
“Kalau sudah mengambil jalur dosen, mau tidak mau harus harus melaksanan Tridarma Perguruan Tinggi. Kalau tidak, mundur jadi dosen,” jelas Suarta.
Pihaknya berjanji akan melakukan kajian dan evaluasi terhadap eksistensi dosen di lingkungan IKIP PGRI Bali. Dari hasil penelitian yang dilakukan dosen, lembaga akan lebih berkualitas dan diperhitungkan secara regional maupun nasional.
Way