Samakan Persepsi Pulihkan Pariwisata Akibat Pandemi

oleh
Simakrama atau dialog kepariwisataan ketiga di Desa Penglipuran, Bangli, Selasa (20/10/2020) - foto: Istimewa/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Dampak covid-19 menjadi pukulan berat di sektor kepariwisataan, khususnya Bali. Sejak pandemi terjadi pertumbuhan ekonomi Bali di triwulan II anjlok -10,98 %.

Percepatan pemulihan dilakukan dengan berbagai upaya. Hal itu, untuk mendongkrak kembali perekonomian Bali yang terpuruk.

Data menyebutkan, pada kondisi normal, kontribusi pariwisata terhadap perekonomian di Bali mencapai 53%. Terutama berkaitan dengan UMKM dan Koperasi.

“Pariwisata Bali menyerap tenaga kerja sekitar 1,1 juta orang,” kata Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa di Bangli, Selasa 20 Oktober 2020.

Kondisi itu diperparah dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.667 pekerja pariwisata dan 73.631 pekerja dirumahkan.

Astawa menambahkan, sejak muncul pandemi Covid-19, muncul sejumlah keraguan dari pelaku pariwisata terhadap segala kebijakan penanganan Covid-19. Termasuk, upaya pemulihan pariwisata oleh pemerintah baik daerah maupun pemerintah pusat.

“Maka, perlu dilakukan konsolidasi, penyamaan pandangan, gerak dan langkah dalam menghadapi pandemi Covid-19 dalam rangka pemulihan pariwisata Bali,” jelasnya.

Penyamaan persepsi itu dilakukan dalam dialog atau simakrama kepariwisataan ketiga di Desa Penglipuran, Bangli, Selasa (20/10/2020).

Para pelaku pariwisata, kata Astawa, harus memahami langkah dan rencana aksi yang akan dilakukan untuk membangkitkan kembali pariwisata Bali.

“Dengan simakrama ini, pemerintah juga mencari masukan dari pelaku pariwisata terkait hal-hal teknis yang bisa dilakukan dalam rangka percepatan pemulihan pariwisata Bali. Setidaknya, acara ini juga sedikit membangkitkan perekonomian masyarakat,” kata Astawa.

Anggota Kelompok Ahli Pembangunan Provinsi Bali Bidang Pariwisata Ketut Jaman menambahkan, selama masa pemulihan pariwisata akan digelar simakrama sebanyak 6 kali.

Simakrama kali ini mengundang 100 peserta. Mereka merupakan pelaku pariwisata yang ada di Kabupaten Bangli. Narasumber yang hadir antara lain, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata R. Kurteni Ukar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa, Kepala Kantor wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Trisno Nugroho.

Simakrama juga dijadikan ajang implementasi protokol cleanliness, healthy, environment sustainability (CHSE) dalam pariwisata MICE. (Way)

KORANJURI.com di Google News