RIPP Pelabuhan Benoa Masih Tunggu Rekomendasi Kementerian Perhubungan dan Kota Denpasar



KORANJURI.COM – Pelabuhan Benoa akan diperluas menjadi 153 hektar dari yang ada sekarang seluas 52 hektar. Rencana itu sudah tertuang di Rencana Induk Pengembangan Pelabuhan (RIPP) Benoa. Hanya saja, target itu belum akan terealisasi dalam waktu dekat.
General Manager PT Pelindo III, Ardi Wahyu Basuki mengatakan, nilai anggaran yang dibutuhkan untuk pengembangan Pelabuhan Benoa belum ada kepastian. Mengingat, perijinan dari Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kota Denpasar selaku pemilik Perda Tata Ruang belum turun hingga sekarang.
“Soal perijinan ada di otoritas pelabuhan, kami hanya sebagai pelaksana saja ketika RIPP itu ada,” jelas Ardi Wahyu Basuki usai memberikan keterangan pers pada acara Konferensi Pelabuhan Dunia atau ‘The 30th IAPH World Port Conference’ di Nusa Dua, Selasa, 9 Mei 2017.
Lanjutnya, Pelindo III bertugas menyiapkan lahan serta perbaikan Talud atau dinding penahan. Sedangkan di tahun 2017 ini kegiatan pengembangan di pelabuhan Benoa adalah pendalaman kolam dan pembuatan dermaga untuk kapal negara yang sampai saat ini sudah dibangun sepanjang 60 meter.
Dalam RIPP Pelabuhan Benoa pengembangan yang akan dilakukan meliputi pembangunan Retailing Walls, renovasi gedung kepanduan yang sudah dilakukan tahap pertama.
Selain itu, Pelabuhan Benoa akan ada perluasan Marina dan dermaga kapal pesiar. Menurut Ardi, Pelabuhan Benoa sangat bagus untuk Marina
“Marina yang aman nyaman dan lengkap,” ujarnya.
Sementara pengembangan pelabuhan Benoa di Bali yang masih menunggu perijinan, pembangunan dialihkan di wilayah Banyuwangi dan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat yang menelan anggaran hingga Rp 1,3 trilyun.
“Pengembangan dilakukan secara bertahap selama 25 tahun,” jelas Ardi Wahyu Basuki.
Way
Anda harus masuk log untuk mengirim sebuah komentar.