KORANJURI.COM – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) menjadi sangat rentan terjadi kesalahan secara teknis, terutama koneksi jaringan internet maupun suplai daya listrik. Sekolah yang terpilih sebagai penyelenggara UNBK mau tidak mau harus mempersiapkan segalanya secara maksimal.
Di SMK Negeri 3 Tabanan, sekolah yang lokasinya berada jauh di pinggiran kota Tabanan, jadi salah satu penyelenggara UNBK dari 27 sekolah yang ada di Bali. Lokasi yang bisa disebut kurang menguntungkan dari penerimaan sinyal internet, dibuat dengan sangat cermat dengan mengganti jaringan nirkabel menjadi jaringan fiber optic.
“Jaringan fiber optic koneksinya lebih stabil dan tidak terpengaruh cuaca. Lokasi disini memang tidak bisa mendapatkan sinyal wifi, tapi kita berupaya sejak 2007 menanam jaringan internet fiber optic,” jelas Kepala SMK Negeri 3 Tabanan, I Ketut Suardana.
Dari uji coba yang sudah dilakukan, menurut Suardana, persoalan jaringan tidak dirisaukan lagi. Namun dari suplai daya listrik pihaknya membackup dengan penyediaan genzet di setiap ruangan. Pada saat UNBK nant sekolah itu menggunakan tiga ruangan yang masing-masing diisi oleh 32 orang.
Jumlah komputer yang disediakan sebanyak 96 unit dengan jumlah siswa 260 orang. Sesuai aturannya, sekolah yang ditunjuk menyelenggarakan UNBK harus menyediakan sepertiga perangkat komputer dari jumlah siswa yang ada.
“Kemampuan jaringan fiber optic sudah kita coba pada Uji Kompetensi Guru (UKG) Online beberapa waktu lalu, lancar tidak ada masalah,” ujar Suardana.
way