KORANJURI.COM – Hingga saat ini warga yang terdampak banjir di Kota Solo masih berada di pengungsian. Data dari Bakorlak Emergency SAR UNS mencatat ketinggian permukaan air Bengawan Solo pada Minggu, 19 Juni 2016 pukul 18.00 wib mencapai 8.64 meter atau turun sekitar 2 meter dari laporan Minggu pukul 05.00 wib.
Sebelumnya, pada Minggu pukul 15.00 wib, di wilayah Jebres ketinggian air tercatat mencapai 50-100 cm, di Kampung Sewu, Gandekan, dan Pucang Sawit air setinggi 50 cm. 270 rumah terendam air dan 345 kepala keluarga mengungsi.
Akibat banjir itu, Kota Solo dinyatakan siaga I. SAR Rajawali Solo mengeluarkan himbauan untuk warga yang berada di sisi Utara kali Komplang atau wilayah kampung Banyuanyar, Banyuagung, Nusukan dan Kampung Sumber, untuk bersiaga.
Di daerah Kampung Pajang, Laweyan debit air kali Kleco sudah merendam beberapa pemukiman.
Sedangkan luapan air kali Jenes dan Wingko sudah merendam Kampung Joyontakan, posisi tinggi muka air di Jurug dinyatakan siaga hijau (6,3). Pintu air Demangan Kali Pepe juga dinyatakam siaga (3,21). Sementara, di wilayah Kabupaten Karanganyar, air sudah merendam seluruh wilayah kota.
Jk