PPDB Online, Berikut Mekanisme yang Dilakukan Disdik Gianyar



KORANJURI.COM – Sudah menjadi tradisi tahunan, kepanikan orang tua siswa selalu mewarnai menjelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Terlebih dalam kondisi Pandemi Covid-19 saat ini, teknis pelaksanaannya pun dipertanyakan.
Menjawab ini, Kepala Disdik Gianyar, I Wayan Sadra memastikan, PPDB dilaksanakan dengan protokol Covid-19 Semua calon siswa baru dipastikan tertampung semuanya.
Wayan Sadra menegaskan bahwa memang ada beberapa perubahan dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk Sekolah Dasar (SD) dan SMP. Sistem penerimaan kali ini berlandaskan protokol covid-19 dengan pendaftaran dan pengumuman berbasis internet.
“Orangtua/wali siswa dan siswa tidak perlu mandatangi sekolah. Mekanismenya, orangtua/wali siswa mengisi format pendaftaran untuk sekolah tujuan. Setelah formulir diisi, lalu dipotret menggunakan ponsel dan dikirim via WhatApp pada guru atau sekolah asalnya,” jelas Sadra, Selasa (2/6/2020).
Untuk calon siswa SD, sekolah TK lah yang akan mengirim ke sekolah SD yang dituju. Hal yang sama juga berlaku siswa yang akan mencari SMP. Pendaftaran diserahkan ke SD tempatnya sekolah, lalu pihak SD akan mengirimkan pendaftaran itu ke SMP yang dituju.
Nanti pihak SMP dan kami di Disdik Gianyar akan melakukan verifikasi.
“Nanti pengumumannya akan dipasang di sekolah, orangtua siswa juga dikirim pesan WA. Karena itu, dalam pendaftaran nanti, wajib diisi nomer WA,” ujar Sadra.
Terkait penerimaan siswa baru untuk SMP Negeri, Sadra mengatakan masih tetap berbasis zonasi, keluarga miskin, prestasi dan pindahan orangtua.
Tahun ini, ada sebanyak 7.993 orang siswa yang akan masuk ke SMP. Jumlah SMP Negeri di Kabupaten Gianyar sebanyak 24 unit. Secara proporsional, jumlah rombel di Kabupaten Gianyar sebanyak 161, dengan jumlah siswa per rombel sebanyak 38 siswa.
Jika itu dikalikan, maka total siswa yang tertampung di SMP Negeri sebanyak 6.239 siswa. Sehingga, ada 1.753 siswa yang tidak bisa masuk sekolah negeri.
Namun, jika nanti siswa yang tidak tertampung, menuntut agar bisa masuk negeri, maka pihaknya masih memiliki cadangan, yakni mengubah jumlah rombel menjadi 181, dengan jumlah siswa per rombel sebanyak 40 orang. sehingga siswa yang tertampung menjadi 7.240 orang.
“Bukan kami mengesampingkan swasta. Tapi kalau memang tuntutan orangtua, kami wajib memenuhi. Karena kami wajib memberikan pendidikan yang layak untuk para siswa,” ujarnya demikian. (ning)