KORANJURI.COM – Dalam Sidang Umum Interpol Ke-85 di Nusa Dua Bali, Indonesia kembali menyatakan kerjasama peningkatan kapasitas bersama Negara Timor Leste. Tiga poin yang dibahas dalam pertemuan bilateral bersama Timor Leste yakni penanganan penyelundukan narkotika, kejahatan regional dan mendukung peningkatan SDM kepolisian dari Negara tersebut.
Kepala biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional, Brigjen Pol Jhony Asadoma, mengatakan bidang narkotika, lalu lintas arus barang yang sedemikian mudah masuk ke Indonesia kerap dimanfaatkan para penyelundup narkoba internasional untuk melakukan kegiatan ilegal tersebut.
“Karena hukum di Timor Leste masih kurang jika dibandingkan dengan negara lain. Jalan tikus yang ada disana sangat panjang dan bisa digunakan bagi penyelundup narkoba” jelas Jhony Asadoma, 11 November 2016.
Selain narkotika dan kejahatan trans nasional, Indonesia-Timor Leste juga membahas kejahatan regional tapal batas. Maka, diperlukan join investigation oleh tim khusus dari kedua Negara.
“Pencurian kendaraan bermotor sering terjadi. Dibawa dari Kupang melalui darat, kalau sudah masuk kesana sudah tidak bisa keluar lagi ke Indonesia, sistem hukumnya beda,” jelasnya.
Selama setahun ini, Indonesia juga mendukung pengembangan kapasitas Kepolisian Timor Leste di segala bidang. Asadoma mengatakan, lebih dari 100 orang anggota polisi Timor Leste diberikan pelatihan khusus.
“Dengan kemampuan yang baik, akan mendukung penanganan kejahatan lintas batas. Kapolri menegaskan tetap mendukung pengembangan kapasitas agar SDM meningkat,” jelas Jhony Asadoma.
Yan