KORANJURI.COM – 77 tahun lalu pertempuran heroik Puputan Margarana pecah. Tepatnya 20 November 1946, I Gusti Ngurah Rai dan 69 anggota pasukannya gugur akibat serangan tentara Belanda. Sedangkan di kubu lawan 400 orang tewas.
Untuk mengenang dan menghormati para pejuang, setiap tanggal 20 November diperingati hari Puputan Margarana. Peringatan dipusatkan Taman Pujaan Bangsa Candi Margarana Tabanan, Senin, 20 November 2023.
Puputan memiliki makna berperang sampai titik darah penghabisan. Puputan juga bisa diartikan sebagai pengorbanan dalam peperangan untuk mempertahankan harkat, martabat, dan kedaulatan bangsa. Serta, perjuangan tulus ikhlas dan terhormat.
“Momentum Puputan Margarana ini penting dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan kecintaan terhadap tanah air,” kata Pj. Gubernur Bali SM. Mahendra Jaya, Senin, 20 November 2023.
Mahendra Jaya juga mengingatkan, tahun ini sudah mulai memasuki tahapan pelaksanaan Pemilu. Keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga suasana tetap kondusif, menjadi bagian dari semangat Puputan.
“Saya sangat berharap semua elemen masyarakat dapat berperan sebagai cooling system untuk menjaga suasana pemilu tetap damai,” kata Mahendra Jaya.
Dalam apel peringatan Hari Puputan Margarana ke 77 tahun 2023, Penjabat Gubernur Bali menyerahkan bantuan ngrombo berupa uang sekolah, dan paket sembako.
Pj. Gubernur juga menyerahkan bantuan kepada kakak beradik yatim piatu asal desa Gobleg-Buleleng yakni, Kadek Devi Ulantari dan Komang Novi Cahyani. Termasuk, menyerahkan bantuan ngrombo berupa kursi roda dan paket sembako kepada Komang Kartana yang bekerja sebagai pembersih kandang ternak.
Dalam peringatan Puputan Margarana Ke-77 juga dilakukan tabur bunga di monumen perjuangan. Pj. Gubernur Bali juga menyerahkan hadiah lomba napak tilas I Gusti Ngurah Rai kepada Kabupaten Buleleng sebagai juara I, Kabupaten Gianyar juara II dan Kabupaten Bangli Juara III. (Way)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS