KORANJURI.COM – Dalam pidato akhir tahun dan menyongsong tahun baru 2020, Gubernur Bali Wayan Koster memaparkan sejumlah pencapaian di tahun 2019.
Pidato diadakan di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Denpasar, Jumat (20/12/2019) malam.
Ekonomi
Dari sisi ekonomi, makro ekonomi sampai triwulan III tahun 2019, data BPS mencatat, pertumbuhan ekonomi Bali cukup kuat sebesar 5,67 persen di atas rata-rata nasional sebesar 5,04 persen. Sementara, tingkat inflasi cukup rendah sebesar 2,74 persen, di bawah rata-rata nasional sebesar 3,1 persen.
Tingkat kemiskinan tercatat sebesar 3,79 persen atau menurun dibandingkan tahun 2018 sebesar 4,01 persen.
“Namun demikian, untuk tingkat pengangguran kita terhitung sebesar 1,52 persen, meningkat dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 1,37 persen,” kata Koster.
Nilai ekspor Bali tercatat jauh lebih tinggi dibandingkan nilai impor, yakni tercatat surplus sebesar US$ 239,85 juta.
Regulasi Pembangunan
Di bidang pembangunan, sampai akhir tahun 2019 masih diperkuat melalui konsolidasi kebijakan dengan pembentukan 5 Peraturan Daerah dan 14 Peraturan Gubernur.
Dari 5 Perda tersebut, terdapat 2 Peraturan Daerah yang baru diundangkan yaitu Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yang berisi pembentukan organisasi perangkat daerah baru yaitu Badan Riset dan Inovasi Daerah, serta Dinas Pemajuan Masyarakat Adat.
“Berikutnya telah diundangkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik,” ujarnya.
Sedangkan dari 14 Pergub, terdapat 5 Peraturan Gubernur yang baru diundangkan yakni, Pergub Bali Nomor 34 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Desa Adat di Bali, Pergub Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih, Pergub Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, Pergub Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dan Pergub Bali Nomor 55 Tahun 2019 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali.
“Perda dan Pergub tersebut merupakan dasar hukum yang sangat diperlukan dan penting untuk menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali, sehingga penyelenggaraan pembangunan memiliki arah, kepastian, permanen, dan berkelanjutan dalam mencapai terwujudnya visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” ujarnya menjelaskan.
Kebijakan pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai, telah dilaksanakan program Bali Resik Sampah Plastik yang dilaksanakan secara rutin setiap bulan.
“Gerakan ini sudah diapresiasi dan dipuji oleh berbagai pihak dari seluruh dunia,” katanya, bangga.
Seni dan Kebudayaan
Pembangunan di bidang seni dan Kebudayaan juga menjadi perhatian Pemprov Bali. Perhelatan Festival Bali Jani menjadi awal bagi kesenian kontemporer moderen mendapatkan tempat dalam sebuah agenda tahunan.
“Penyelenggraan festival seni modern ini telah mendapat respon positif dari generasi milenial,” ucapnya.
Infrastruktur
Di bidang infrastruktur, Gubernur Koster menyampaikan telah dilaksanakan dan disiapkan rencana strategis pembangunan infrastruktur darat, laut dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi.
“Telah diselesaikan pembangunan shortcut ruas jalan Mengwitani-Singaraja pada titik 3-4 dan titik 5-6, yang akan diresmikan penggunaannya dalam beberapa hari ke depan ini,” jelasnya.
Pembangunan Pelabuhan Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem, pengembangan terminal dan parkir Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, pembangunan Bendungan Sidan di wilayah perbatasan Kabupaten Badung, Gianyar, dan Bendungan Tamblang di Kabupaten Buleleng.
“Saya juga menekankan pentingnya perjuangan UU Provinsi Bali sebagai kerangka hukum untuk menjaga Bali dan mengisi pembangunan sesuai dengan potensi alam, manusia dan budaya serta kearifan lokal masyarakat Bali,” ujar Gubernur.
Gubernur mengajak seluruh warga Bali untuk memajukan Bali yang sejahtera dan bahagia untuk semua umat manusia. One for All, and All for One.
“Sebagai penutup, marilah kita sambut tahun baru 2020 dengan penuh semangat dan optimisme,” pungkas Gubernur. (*/Way)