KORANJURI COM – Ni Luh Suartini (38) mungkin tak pernah menyangka akan mengalami kesulitan saat proses kelahiran anak keempatnya. Ia bersama sang suami I Wayan Suartana (40) tinggal di lokasi yang sulit diakses oleh siapapun di Dusun Dukuh, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem Karangasem.
Satu-satunya akses untuk menjangkau ke rumah tersebut hanya dengan berjalan kaki. Mengingat, rumah yang ditinggali pasutri tersebut cukup jauh di bawah tebing. Jika hujan turun jalan tanah setapak sangat licin.
Kondisi emergency itu, kali pertama diterima Babinsa Sertu I Made Suda. Kamis (27/5/2018) sekitar pukul 12.00 Wita dirinya mendapatkan kabar ada seorang warga bernama Ni Luh Suartini akan melahirkan.
“Dilaporkan ke bidan Desa Sibetan melalui telepon seluler,” jelas Made Suda.
Persalinan ditangani oleh bidan desa di rumah Ni Luh Suartini. Namun, karena membutuhkan penanganan medis lebih lanjut terpaksa Suartini perlu dirujuk ke Rumah Sakit.
Ni Luh Suartini kemudian ditandu oleh personil Babinsa dan Babinkamtibmas menuju jalan raya. Mereka harus melewati jalan setapak curam untuk mampu menjangkau jalan raya.
“Astungkara semua dapat berjalan lancar dan aman,” ujar Sertu Suda. (*)