Pendaki Gunung Everest Ditangkap Bawa Ganja di Konser Soundrenaline

oleh
Pelaku penyalahguna narkoba yang digulung Polresta Denpasar. Dua diantaranya diamankan di Konser musik Soundrenaline di GWK - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Nasib apes dialami Rahmat Hadi Mulyawan (33) alias RHM dan Eddy Salim (30) alias ES pada Minggu (10/9/2017) lalu. mereka berniat menonton konser musik Soundrenaline di Garuda Wisnu Kencana (GWK). Namun ketika melewati pemeriksaan, petugas kepolisian menemukan ganja yang dibawa oleh keduanya.

Alhasil, RHM yang jauh-jauh datang dari Jakarta dan ES yang datang dari Medan harus berurusan dengan polisi. Dipastikan keduanya akan lebih lama ‘berdiam’ di Bali setelah terjerat kasus narkoba.

“Mereka diamankan saat melewati pemeriksaan sebelum ke lokasi konser. Petugas mendapat barang bukti ganja dibawa oleh yang bersangkutan,” jelas Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar Hadi Purnomo, Selasa, 12 September 2017.

RHM berprofesi sebagai pembuat aplikasi web yang beralamat di Jalan Wijaya Kusuma II, Gang I, Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Sedangkan ES, seorang pendaki gunung dengan pengalaman pendakian hingga menjelajah ke Puncak Everest, Nepal.

Kombes Hadi Purnomo menjelaskan, RHM menyimpan satu linting ganja dan batang ganja kering seberat 0,29 gram. Menurut pengakuan RHM, barang tersebut didapatnya dari seorang tak dikenal di Pantai Kuta.

“Dia (RHM) membeli seharga Rp 50 ribu kepada seseorang di Pantai Kuta. Yang bersangkutan datang ke Bali untuk menonton konser Sound Andrenaline di GWK,” jelas Kombes Hadi Purnomo.

Sementara, ES yang seorang pendaki datang ke Pulau Dewata untuk memenuhi kaulnya mendaki beberapa Gunung di sekitar Bali dan NTB. Kombes Hadi Purnomo menjelaskan, ES mengaku mendapat ganja dari seseorang yang tidak dikenal di kawasan Kuta seharga Rp 1.000.000.

Pil ekstasi yang juga dimiliki pelaku dibeli seharga Rp.350.000 per butir. Sedangkan untuk Hasis, ES mengaku membeli saat berada di Nepal seharga US $ 20.

“Saat itu yang bersangkutan berada di Nepal Untuk mendaki Gunung Everest,” jelas Kapolresta Denpasar.
Selama sepekan, 4-10 September 2017, Polresta Denpasar berhasil menggulung 12 pengguna narkoba. Dua diantaranya perempuan berinisial LY (35) dan HM (35) yang bekerja sebagai pemandu lagu di salah satu kafe di kawasan sedap malam, Denpasar. (*)

KORANJURI.com di Google News