Paska Serangan Bom Kampung Melayu, Kapolda Nyatakan Bali Aman

oleh
Kapolda Bali Irjen Polisi D Petrus Reinhard Golose saat mengikuti Apel soliditas Kebangsaan dan Kirab Pancasila dalam rangka HUT Ke-60 Pangdam IX/Udayana di Lapangan Puputan Renon, Denpasar, 26 Mei 2017 - foto: Suyanto

KORANJURI.COM – Bom di Kampung Melayu, dinilai Kapolda Bali, Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose sebagai perubahan target serangan dari tingkat lunak ke tingkat yang lebih keras.

Hal itu menurut Kapolda, terlihat dari korban aparat kepolisian yang menjadi target serangan.

“Yang dulunya targetnya soft target, tempat hiburan dan masyarakat sipil sekarang berubah ke hard target yang sasarannya aparat,” jelas Irjen Petrus R. Golose saat menghadiri Apel Soliditas Kebangsaan dan Kirab Pancasila dalam rangka HUT Ke-60 Pangdam IX/Udayana di Lapangan Puputan Renon, Denpasar, 26 Mei 2017.

Paska peristiwa serangan bom di Kampung Melayu, kata Kapolda, keamanan di Bali masih kondusif. Namun penambahan personil keamanan ditingkatkan untuk menjaga obyek vital yang ada di Bali.

“Bisa saya nyatakan Bali dalam kondisi kondusif. Penambahan personil paska bom Kampung Melayu ditambah dan patroli rutim terus dilakukan,” jelas Kapolda Bali.

Maraknya paham trans-nasional dikhawatirkan akan merusak Kebhinekaan Indonesia. Namun, ujar Kapolda, masyarakat dinilai memiliki peran besar dalam menghadapi paham yang tidak sesuai dengan kehidupan di Indonesia.

Kabar bohong atau hoaks juga diindikasi sebagai serangan yang memicu tumbuhnya intoleransi dan radikalisme.

“Jika masyarakat menepis berita hoaks, intoleransi, radikalisme yang mengarah mengarah ke radikalisme tidak ada ruang di negeri ini,” ujarnya.

Sementara, Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Komaruddin Simanjuntak mengajak masyarakat turut berperan dalam melakukan deteksi dini terhadap gangguan yang ada.

“Saya nilai Bali masih dalam situasi aman. Hanya saja, peran masyarakat tetap dibutuhkan untuk melakukan deteksi dini,” jelas Pangdam IX/Udayana.
 
 
Yan

KORANJURI.com di Google News