KORANJURI.COM – Polisi masih menyelidiki penemuan tulang belulang manusia di Jalan By Pass Ida Bagus Mantra, Banjar Luglug, Desa Pekraman Lembeng, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali.
Tulang belulang yang belum diketahui identitasnya itu tergeletak di semak-semak dalam keadaan masih mengenakan helm.
“Masih ditelusuri, jenis kelaminnya pun, apakah laki-laki atau perempuan, kita belum bisa identifikasi karena saat ditemukan tinggal tulang belulang,” kata Kapolsek Sukawati, Kompol Putu Dana.
Sebelumnya, bau tak sedap sudah tercium oleh seorang pedagang kopi yang berada tak jauh dari lokasi penemuan tulang belulang manusia itu. Adalah Ni Putu Roven (50) yang mengaku mencium bau bangkai yang cukup menyengat dalam tiga bulan terakhir.
Ia berpikir bau busuk menusuk itu adalah bangkai anjing yang dibuang orang tak bertanggungjawab di sekitar warungnya. Saking jengkelnya, Roven sempat mencari sumber bau tersebut, tapi tetap tidak ketemu.
Karena sudah kepalang akal, ia memutuskan menutup warung kopinya sebab banyak pelanggan yang mengeluh, sampai-sampai warungnya sepi pengunjung.
“Baru tahu setelah banyak polisi dan warga datang kemari. Ternyata bau menusuk itu berasal dari mayat,” kata Roven.
Temuan tulang belulang itu kali pertama diketahui dari pencari kroto untuk makanan burung. Darmawan (34) warga Gelogor Carik, Denpasar mengaku melihat helm tergeletak di semak-semak. Setelah diangkat ternyata di dalam ada tengkorak manusia.
Temuan yang sontak membuat heboh warga itu segera dilaporkan ke Polsek Denpasar Timur. Karena wilyahnya masuk Sukawati, penanganannya diambil alih oleh Polsek Sukawati.
way