Meski Terbatas Dana, SMPN 8 Purworejo Tetap Lahirkan Para Juara



KORANJURI.COM – Di tengah situasi yang makin sulit karena dana BOS yang sampai saat ini belum cair serta peran serta masyarakat (sumbangan sukarela) yang belum maksimal, SMPN 8 Purworejo tetap berupaya semaksimal mungkin memberikan layanan terbaik untuk para siswanya. Hal ini terbukti dari banyaknya kegiatan lomba yang telah diikuti dan meraih kejuaraan.
Prestasi membanggakan datang dari lomba yang baru saja selesai diselenggarakan, yaitu POPDA (Pekan Olahraga Daerah) tingkat Kabupaten Purworejo tahun 2023. Pada kegiatan POPDA tingkat Kabupaten ini, SMPN 8 Purworejo mendapat sejumlah medali, yakni 6 Medali Emas, 4 Medali Perak, dan 8 Perunggu.
“Dengan perolehan medali tersebut, untuk sementara SMPN 8 Purworejo berada pada urutan ke-5 dari 43 SMP Negeri Se- Kabupaten Purworejo. Meskipun dengan dana yang sangat terbatas, sekolah tetap berupaya mengikuti berbagai cabang lomba yang dipertandingkan dalam POPDA,” jelas Kepala SMPN 8 Purworejo, Yosiyanti Wahyuningtyas, M.Pd., Jum’at (17/03/2023).
Tidak hanya POPDA. SMPN 8 Purworejo baru saja meraih kejuaraan, yaitu menjadi juara Harapan 2 lomba Paduan suara Mars Purworejo dalam rangka Peringatan Hari Jadi Kabupaten Purworejo ke-192. Tim Paduan Suara SMP Negeri 8 Purworejo berhasil memboyong piala, sertifikat, dan uang pembinaan sebagai Juara Harapan 2 dari 45 tim paduan suara SMP se-Kabupaten Purworejo yg mengikuti kegiatan ini.
Yosi menyebut, SMPN 8 Purworejo tidak hanya berkibar dalam berbagai kejuaraan. Sekolah yang berada di Kecamatan Purwodadi ini juga turut menyukseskan kegiatan
Seribu Penari Ndolalak pada Asean Tourism Forum (ATF) di Candi Prambanan Februari lalu. Sebanyak 20 penari dan 5 pemusik terbaik ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
Lomba dan kegiatan yang diikuti siswa SMPN 8 Purworejo tersebut, menurut Yosi, tidak lepas dari bimbingan guru pembina. Segenap guru pembina tetap bekerja dengan tulus, membimbing, dan melatih para siswa hingga meraih prestasi, meskipun mereka sampai saat ini belum mendapatkan penggantian uang transport dari sekolah.
“Kami memang sangat kerepotan dalam segi keuangan, karena anggaran BOS belum turun serta peran serta masyarakat atau dalam hal ini sumbangan sukarela dari para orang tua sangat minim sekali. ,” ujar Yosi, mantan Kabid SMP Dindikbud dan juga mantan Kepala SMPN 2 Purworejo ini.
Dirinya sangat berharap akan kesadaran para orang tua siswa untuk memberikan sumbangan demi kemajuan pendidikan, karena masih banyak kegiatan ekstrakurikuler dan lainnya pada tahun 2022 yang belum terselesaikan keuangannya.
“Sehingga saya sangat berharap orang tua siswa yang mampu mau berperan serta, memberikan sumbangan sukarela untuk sekolah. Kami juga sangat berterima kasih kepada orang tua yang sudah menyumbang,” ungkap Yosi.
Dia juga menyebutkan bahwa berdasarkan rapat dewan guru, SMPN 8 Purworejo akan menghentikan semua kegiatan ekstrakurikuler untuk sementara waktu, setidaknya mulai pertengahan Maret ini hingga Agustus.
“Keputusan ini memang berat, tapi kami kira ini yang terbaik untuk sementara waktu. Kami benar-benar tidak bisa bergerak karena tidak ada dana. Jadi, sangat sulit berada di situasi seperti ini. Kami harap, peran serta masyarakat dapat meningkat sehingga kami dapat terus memberikan layanan terbaik untuk para siswa SMP Negeri 8 Purworejo,” harap Yosi.
Nurzain Rohmatulloh, S.Pd., selaku guru pembimbing Popda menyebut, dalam Popda 2023 tingkat Kabupaten, SMPN 8 Purworejo mengikuti 12 cabor dari 23 Cabor yang dipertandingkan. Dari ke 12 cabor tersebut, beberapa diantaranya meraih kejuaraan, yakni, atletik, taekwondo, Pentaque, pencak silat, bola voli pasir, bola tangan dan bola basket putri.

Para siswa SMPN 8 Purworejo peraih juara Popda tingkat kabupaten berfoto bersama Kepala Sekolah Yosiyanti Wahyuningtyas, M.Pd. – foto: Koranjuri.com
“6 emas yang kita dapatkan dari cabor lari 100 m, lompat jauh, tekwondo dan pentaque,” jelas Nurzain.
Menurut Nurzain, prestasi tersebut merupakan hasil jerih payah pembina dan ekstra, atau 90 persen merupakan hasil pembinaan sendiri di sekolah melalui ekstra, dan 10 persennya merupakan pembinaan dari klub-klub, diantaranya tekwondo dan renang.
“Tiap Popda kita selalu lakukan evaluasi. Dari hasil ini akhirnya dibuat program, karena sebuah prestasi melalui proses. Alhamdulillah prestasi tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. (Jon)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS